SEMBALUN – Sampah di Gunung Rinjani menjadi isu lingkungan yang penting. Program Zero Waste pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat harus didukung oleh seluruh pihak.
Women Geo Adventure Camp yang digagas Geopark Rinjani dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani melibatkan para pendaki perempuan dalam mengedukasi gerakan nol sampah di wisata alam dunia tersebut.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalillah mengemukakannya di Sekolah Alam Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, Sabtu 13 Agustus 2022. .”Rinjani bukan sekedar tempat wisata tapi pusat kehidupan di pulau Lombok. Saya berharap kegiatan ini dapat mendukung Zero Waste terutama menyelamatkan Rinjani dari sampah,’’ katanya.
Menurutnya, peran para pecinta alam berkontribusi menyelamatkan lingkungan dan mengajak masyarakat sangat penting. Terlebih, program yang menyasar para pendaki perempuan sangat dibutuhkan setidaknya bagi komunitas para pendaki agar tidak lagi membuang sampah di gunung.
Sewaktu membuka kegiatan yang berkaitan dengan masalah sampah tersebut ia juga berdialog dan menjelaskan program penanganan sampah NTB yang saat ini telah mencapai 70 persen pengurangan sejak empat tahun lalu. Ia juga mengingatkan para stakeholder kabuapten/ kota dan pihak terkait seperti dinas dan pemerintah desa benar benar mengawasi persoalan sampah di tempat masing masing.
General Manager Geoapark Rinjani, Muhammad Farid Zaini mengatakan, program Zero Waste Trekker ini nantinya akan memberlakukan screening sampah bagi setiap pendaki yang akan naik ke Rinjani hingga kembali. Sebagai langkah awal, para pendaki perempuan ini akan dikenalkan dengan lingkungan Rinjani dan kondisi lapangan agar dapat melakukan terobosan dalam hal penanganan sampah Rinjani.
Sampah Rinjani makin lama memang mengkhawatirkan. Kami berkepentingan untuk membangun pemahaman dan melakukan kebijakan nyata dan tegas agar lingkungan Rinjani makin baik, ‘’ ujarnya..
Women Geo Adventure Trekker juga diikuti pendaki luar daerah yang ingin tahu tentang kegiatan pendakian bebas sampah.
Selama ini Taman Nasional Gunung Rinjani mengharuskan setiap pendaki Rinjani diwajibkan untuk membawa turun yang dibawanya. Namun ternyata masih ada yang meninggalkan sampah yang dibawa pendaki. Ada sekitar lima ton sampah yang ada di kawasan Rinjani. Berupa botol plastik, kaleng, plastik, campuran, dan botol kaca. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani sudah mencatat 53 orang pendaki yang abai meninggalkan sampahnya. (*)