MATARAM – BUMD Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) PT Gerbang NTB Emas menerima order untuk ekspor kayu olahan Sonokeling atau Rosewood ke Cina. Setiap triwulan mengkspor 3200 meter kubik kayu Sonokeling senilai Rp 40an miliar untuk keperluan mebel, keperluan lukisan dan patung.
Kayu Sonokeling yang memiliki warna coklat ini dipotong diantaranya berukuran segi empat empat senti dan panjang 60 sentimeter. Menurut Direktur Utama PT Gerbang NTB Emas Samsul Hadi, kayu Sonokeling ini di dalam negeri tidak diminati karena dianggap kayu setan. Sebaliknya di Cina dianggap sebagai kayu Dewa.
Kalau semua dokumen perizinan selesai, Desember 2021 mendatang akan dilakukan ekspor perdana olahan kayu dengan kwalitas industri. ”Kayu yang sudah diolah, bukan kayu gelondongan,” kata Samsul hadi menjelaskan adanya orderan Cina tersebut kepada anggota Forum Wartawan Ekonomi Bisnis NTB di kantornya, Jum’at 26 Nopember 2021 pagi.
Menurutnya, kayu olahan yang dipesan Cina ini diperoleh dari luar hutan, merupakan hasil tanaman perkebunan, Gubernur NTB akan meninjau kembali perizinan yang semula melarang pengeluaran kayu asal NTB.
Menurut Edty Fikri selaku direktur utama PT Cahaya Ramadhan Sejahtera – anak perusahaan PT GNE yang menangani industri kayu, permintaan kayu sonokeling ini cukup banyak. ”Calon pembelinya sudah banyak,” ujarnya.
Selama ini, PT GNE memiliki tujuh anak perusahaan. yang masing-masing menangani sektor bisnis konstruksi dan properti, program mahasdesa, ketenagakerjaan, bisnis landscape dan konstruksi, bisnis industri dan perdagangan kayu, agrobisnis dan perdagangan umum,(*)