Poltekpar Lombok Latih Hospitality dan Bahasa Inggris PKL dan Polisi Menjelang MotoGP

MANDALIKA – Menjelang diselenggarakannya tes pra musim 11 – 13 Pebruari 2022 dan seri kedua balap MotoGP 18 – 20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, sebanyak 50 orang pedagang kaki lima di kawasan Kuta Mandalika dilatih hospitality dan bahasa asing oleh Politeknik Pariwisata Lombok, Jum’at 4 Pebruari 2022 lalu.

Saat bersamaan, tidak hanya pelatihan bahasa Inggris untuk pedagang kaki lima yang dilakukan oleh Poltekpar Lombok,  tetapi juga menyelenggarakan pelatihan bahasa Ingrris kepada anggota Kepolisian Resor Lombok Tengah.

Bertempat di Markas Kepolisian Resor Lombok Tengah di kota Praya, sebanyak 53 orang polisi yang akan bertugas di sirkuit Mandalika.

Berlangsung di Illira Lite Hotel, mereka dibekali pemahaman perlunya keramahtamahan mulai dari Sekretaris Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hasbul Wadi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi dan tim Unit Bahasa Poltekpar Lombok.

Menurut Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Wijaya, kegiatan ini merupakan bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). ‘’Mengakomodir pedagang kaki lima dan juga untuk membantu peningkatan ketrampilan polisi berbahasa Inggris’’ katanya, Ahad 6 Pebrruari 2022 sore.

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hasbulwadi menghimbau para pedagang kaki lima pentingnya komunikasi menggunakan bahasa asing para pelaku pariwisata, karena PKL akan berhadapan langsung dengan tamu yang berasal dari berbagai negara yang datang menonton perhelatan MotoGP, juga liburan. “Program yang di inisiasi Poltekpar Lombok ini sangat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan saat ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi menyebutkan bahwa hospitality ini sebenarnya sudah menjadi budaya orang Lombok. ‘’Sehingga bukan suatu hal yang sulit bagi para pedagang kaki lima untuk memahami konsep pelayanan,’’ ucapnya.

Namun, dalam tataran pelaksanaan di bidang pariwisata, tentu pelayanan hospitality memiliki standar khusus dan diharapkan materi yang disampaikan para narasumber dapat diserap dengan baik oleh para peserta.

Pemateri pelayanan hospitality Komang Mahawira, menitik beratkan pada pentingnya senyum, salam dan sapa, serta bagaimana cara memberikan pelayanan prima bagi konsumen atau pembeli.

Ia mengajak peserta bimtek untuk lebih memperhatikan konsep pelayanan terhadap para wisatawan yang berkunjung tanpa menggaggu, memaksa dan bahkan merugikan wisatawan.

Mahawira juga memberikan beberapa tips mudah dan efektif dalam menawarkan barang dagangan sehingga memberikan kesan positif bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok, khususnya di Mandalika.

Ayu Gardenia yang memberikan materi bahasa Perancis. Ia memperkenalkan beberapa bahasa asing yang sering digunakan dalam pelayanan di bidang pariwisata, seperti Pengantar Bahasa Jepang. Begitu juga Rizda Batubara.

Untuk bahasa Inggris disampaikan Endang Sri Wahyuni. Dimana, bahas Inggris ini merupakan bahasa percakapan sehari-hari yang biasaya digunakan para PKL  saat menawarkan barang kepada pembeli. Sehingga ada banyak praktik yang diberikan oleh para pemateri.

Para peserta sangat antusias belajar bahasa asing dan ikut aktif dalam kegiatan praktik percakapan menggunakan bahasa asing tersebut.  Melihat antusiame dari para peserta yang tinggi, diharapkan kegiatan yang telah diinisiasi oleh Poltekpar Lombok ini dapat meningkatkan semangat dan kualitas pelayanan hospitaliti pedagang kaki lima demi menciptakan image positif bagi pekerjaan tersebut dan tentunya kawasan Mandalika, penyelenggara MotoGP berkelas dunia.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *