MATARAM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) mencatat transaksi pedagang selama lima bulan pertama 2023, di NTB menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonseian) mencapai Rp 264,74 miliar. Nilai tersebut berasaal dari 2,49 juta transaksi.
Kepala KPw BI NTB Heru Saptaji mengemukakannya sewaktu berada di depan anggota Lombok Womenpreneur Club (LWC) yang menyelenggarakan WomenPreneur Day ke4 di Lombok Epicentrum Mall, 1 Juli 2023 sore. ‘’Kami meyakini akan terus bertambah dalam tahun 2023 ini,’’ katanya.
Menurutnya, transaksi di pasar digital adalah harapan masa kini dan ke depan. Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online, serta perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital.
Jumlah pedagang/merchant QRIS telah mencapai 230.455 merchant QRIS yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB, dengan total jumlah pengguna QRIS telah mencapai 271.173 pengguna.
Sewaktu memulai di KPw BI NTB, tiga tahun lalu, Heru Saptaji mengemukakan UMKM binaan banyak yang masih belum melek digital. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat roda ekonomi menjadi lesu, BI NTB terus berusaha mempertahankan gairah ekonomi dengan memfasilitasi dan mendorong UMKM Onboarding to Digital. Sampai pada akhirnya di tahun 2023 ini, tercatat sebanyak 160 UMKM binaan dan mitra KPw BI NTB telah go digital baik di sisi hilir pemasarannya di platform ecommerce dan medsos, maupun di sisi payment SyStem QRIS.
Dimensi digitalisasi keuangan Pemerintah Daerah, akselerasi digital jupa terus meninpkat. Pada tahun 2023 ini sudah terdapat 7 Pemda yanp terindeks digital, termasuk Pemerintah Provinsi. 6 dari 10 kab/kota yaitu Pemkot Mataram; Pemkab Lombok Barat, Pemkab Lombok Timur, Pemkot Bima; Pemkab Bima, Pemkab Lombok Utara dan Pemprov NTB
Dalam kegiaatan Womenpreneur Day 2023 yang mengusung tema The Power of Social Media “Gak Digital, Siap-Siap Tertinggal” merupakan salah satu upaya yang relevan untuk meningkatkan literasi.(*)
