Perempuan Lingkar Sirkuit Mandalika  Disurvei Ketrampilannya

LOMBOK TENGAH – Menjelang penyelenggaraan balap motor World Super Bike dan MotoGP di Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau Mandalika International Street Circuit, kaum perempuan di lingkar kawasan mendapatkan perhatian Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nusa Tenggara Barat atau DP3AP2KB NTB.

Survei pemberdayaan perempuan sekitar sirkuit dilakukan untuk mengetahui kondisi kemampuan warga perempuan berpartisipasi untuk meningkatkan perekonomian keluarganya. .

Surveinya mengumpulkan dan identifikasi data tentang perempuan di Desa Kuta Mandalika. Yang ingin diketahui adalah kondisinya, jumlahnya, kebutuhannya mdan keterampilannya.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan Erni Suryani saat survei tentang pemberdayaan perempuan di sekitar sirkuit, KEK Mandlika. dari data tersebut, ingin diketahui perempuan di Desa Kuta ini sudah siap dalam kehidupan pariwisata dan event sirkuit internasional di Mandalika atau tidak. ”Atau apa yang bisa diperbuat oleh perempuan di Desa Kuta untuk mensukseskan pariwisata dan event yang akan digelar di sirkuit,” katanya.

DP3AP2KB NTB berencana akan menerapkan program pemberdayaan dan perlindungan perempuan di Desa Kuta. Untuk itu perlu kolaborasi dalam kebijakan dan pelaksanaannya dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sampai tingkat Desa.

Kepala Dusun Ujung Lauq Abdul Muttalib menyambut antusias rencana program DP3AP2KB NTB. “Kami sangat apresiasi program pemberdayaan dan perlindungan perempuan di dusun kami ini secara berkelanjutan. Karena kami ingin perempuan di sini aktif terlibat. Beri kami pancing,  bukan ikan,” katanya.

Abdul Muttalib bapak tiga anak yang juga aktif sebagai pelaku wisata itu menjelaskan bahwa sebelum ini juga ada pelatihan yang diberikan tetapi tidak ada kelanjutannya.”Karena ini program pemberdayaan,maka kami sangat apresiasi, ” ujarnya.

Warga yang mengetahui akan ada kegiatan sirkuit internasional di sirkuit Mandalika, merasa  tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan kemampuan kami,” ucap salah satu tokoh perempuan Dusun Ujung Lauq Sudiani.

Meskipun demikian, menurut Sudiani, mereka tahu apa saja kebutuhan para pengunjung sirkuit yang datang dari mancanegara dan domestik pada event bergengsi tersebut. “Mereka para penonton atau tim peserta balap tentu perlu oleh-oleh seperti souvenir dan makanan dan lainnya. Tapi kami tidak bisa berbuat dan memasarkannya,” katanya.

Selain keterbatasan akses untuk fasilitasi dan dana,  menurut seorang guru honorer di SMP Grupuk Rusna yang mendampingi Sudiani,mengakui keterbatasan keahlian karena faktor pendidikan,serta semangat. “Perempuan di dusun ini pekerjaannya di sawah dan sabit rumput. Jadi semangatnya untuk lebih maju kurang. Tapi kalau terus dimotivasi, pasti bisa, ” ujarnya yang juga berprofesi sebagai guru honorer di SMP Grupuk.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nusa Tenggara Barat (DP3AP2KB NTB) Husnanidiaty Nurdin mengatakan mendorong partisipasi kaum perempuan Lingkar Sirkuit,Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika agar mendapatkan multiplier effect dengan dibangunnya kawasan tersebut. “Kami mendorong serta mendukung agar para perempuan Lingkar Sirkuit Mandalika dapat dan harus berpartisipasi, berperan untuk meningkatkan perekonomian keluarganya,” ucapnya, Jumat 24 September 2021.

Dijelaskannya perempuan dapat berdaya dalam bidang usaha terlebih jika ada dukungan dari pemerintah terkait. Hal ini pada akhirnya mendorong program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. ”Adanya partisipasi perempuan di lingkar sirkuit Mandalika dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas perempuan di bidang ekonomi, sosial, serta pemenuhan hak anak,” ujarnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *