NTB Menang Kompetisi Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia 2024

MATARAM – Di Kendari, delegasi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil memenangi Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) Kawasan Timur Indonesia (KTI) diselenggarakan Bank Indonesia (BI) selain regional Jawa dan Sumatra.

Pada perhelatan FESYAR KTI 2024 ini, Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi NTB berpartisipasi pada berbagai sharia competition. Yaitu Lomba Pondok Pesantren Unggulan, Lomba Lembaga ZISWAF Unggulan, Lomba Modest Fashion Designer Road to IN2MF, Lomba Halal Chef Road to INH2CC dan Kompetisi Ekonomi Syariah Nasional (KESN).

Pondok Pesantren Darul Yatama wal Masakin Lombok Timur berhasil meraih juara 1 untuk Lomba Pondok Pesantren Unggulan. Dalam pemaparannya, Ustaz Putrawan Habibi yang merupakan wakil ketua yayasan berhasil meyakinkan dewan juri bagaimana pondok pesantren berhasil menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat melalui program kemandirian ekonomi pesantren.

Selanjutnya Sophia Zalfarona, siswa SMK 4 Mataram, yang merupakan delegasi Provinsi NTB untuk Lomba Modest Fashion Designer Road to IN2MF juga berhasil mendapatkan juara 1 untuk Kategori Pelajar. Dalam presentasinya, Sophia berhasil menuangkan keindahan Pantai Pink Lombok Timur dalam desain modest fashion yang dibuat dalam look office, casual dan party.

Untuk Kompetisi Ekonomi Syariah Nasional (KESN), delegasi Provinsi NTB yang diwakili oleh Muhammad Faidi Tamim, Syarah Fadila Assiddiqia dan Syahnaz Hidayatullah dari MAN 1 Lombok Timur berhasil menjadi finalis pada kompetisi ini. Didampingi oleh M. Zakaria, S.Pd selaku guru pendamping, siswa-siswa MAN 1 Lombok Timur tampil bersamaan dengan dengan 4 finalis lainnya yaitu SMAS Islam Athirah Kabupaten Bone, SMAN 2 Samarinda, MAN 2 Samarinda dan SMAN 1 Tabanan Bali.

Di samping itu, KPwBI Provinsi NTB juga mengikutsertakan Erina Gallery sebagai peserta Lomba Modest Fashion Designer Road to IN2MF, Sdri. Nurfakhroyani dan Sdr. Zurriatul Mufidda dari Pondok Pesantren Raudhatul Azhar Masbagik sebagai peserta Lomba Halal Chef Road to INH2CC.

Pada event FESYAR KTI Tahun 2024, KPw BI Provinsi NTB juga mengirim perwakilan UMKM Binaan untuk mengikuti Sharia Fair yang diadakan di The Park Mall Kendari. Beberapa produk UMKM yang dipromosikan pada kegaitan showcasing dimaksud terdiri dari produk modest fashion dan wastra (Nalani Fashion, Mawar Tenun, Uniq’s Rajut & Fashion, Erina Gallery), produk kerajinan mutiara (Pearlium Mutiara, Erina Gallery), dan produk halal food (Zuna Food, Nutsafir, Yant Sorghum, Ayam Taliwang Becabero, Ayam Taliwang dan Sate Rembige Goyang Lidah, Kopi Punik Sumbawa).

Menurut Deputi Kepala BI NTB Winda Putri Listya, selama penyelenggaraan Sharia Fair, booth (stand) NTB berhasil menarik perhatian para pengunjung. Keindahan wastra dan tenun, kilauan mutiara serta cita rasa khas dari produk halal food NTB berhasil menjadi faktor pendukung tercapainya penjualan produk UMKM yang melebihi target. ‘’Tidak terbatas pada transaksi on site, beberapa pengunjung bahkan melakukan repeating order khususnya untuk produk Nalani Tenun,’’ katanya melalui keterangan pers.

Dalam rangka penguatan ekonomi dan keuangan syariah melalui aspek sumber daya manusia, BI NTB mengirimkan beberapa perwakilan untuk mengikuti Sharia Workshop selama pelaksanaan FESYAR KTI Tahun 2024. Untuk kegiatan Sertifikasi Juru Sembelih Halal, BI NTB mengirimkan Ananda Gunawan yang merupakan Juru Sembelih dari Rumah Potong Hewan (RPH) Gubug Mamben Kota Mataram. Menghadirkan narasumber dari Institut Halal Indonesia dan LPH Halal MUI, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kopetensi para juru sembelih secara komprehensif. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk akselerasi pengembangan halal value chain di sisi hulu.

Selanjutnya, BI NTB juga mengikutsertakan Lalu Muh. Anwardin, Nazhir Wakaf Masjid Jami’ Praya Lombok Tengah untuk mengikuti Workshop Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi Nazhir Wakaf. Melalui kegiatan ini, BI berharap pengelolaan wakaf dapat dilakukan secara profesional guna memberikan manfaat yang lebih luas melalui penguatan Islamic social finance. Di samping itu, BI Provinsi NTB juga mengikutsertakan Habib Hasan Alaydrus Pimpinan Pondok Pesantren Ribath Al Falah Kota Mataram dan Dr. Baiq El Badriati, M.EI Wakil Dekan FEB UIN Mataram dalam kegiatan Training of Trainer Da’i dan Da’iyah Ekonomi Syariah. Kegiatan ini bertujuan memperkuat dan memperluas dakwah serta syiar ekonomi dan keuangan syariah khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

BI dikatakan Winda Putri Listya, secara konsisten dan berkala menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah ataupun yang familiar disebut dengan FESYAR. Secara nasional, FESYAR dilaksanakan di tiga regional yaitu Sumatera, Jawa dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Khusus untuk KTI, FESYAR pada tahun ini diselenggarakan di Kendari Sulawesi Tenggara pada tanggal 7 – 10 Juli 2024. FESYAR sendiri merupakan rangkaian kegiatan terdiri dari Sharia Competition, Sharia Fair serta Sharia Forum & Workshop.

Kegiatan FESYAR KTI Tahun 2024 diikuti oleh delegasi dari 19 Provinsi yang adak di Kawasan Timur Indonesia.   Dalam sambutan yang disampaikan saat opening ceremony, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung memaparkan bahwa terdapat 4 (empat) tantangan pengembangan ekonomi syariah. Pertama, masih tingginya ketergantungan bahan baku halal dari luar negeri seperti bahan pangan yang belum bersertifikasi halal. Kedua, inovasi keuangan syariah masih terbatas pada basis investor yang belum kuat. Selanjutnya ketiga, potensi pasar yang besar dari dalam negeri belum tergarap dengan baik di tengah potensi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia, dan keempat, masih rendahnya tingkat literasi produk dan ekonomi syariah yang baru mencapai 28 persen. Ke depan di tahun 2025, BI berupaya untuk meningkatkan literasi hingga 50%.

Guna menjawab tantangan pengembangan eksyar, Bank Indonesia memiliki enam fokus, yaitu pengembangan ekosistem makanan halal melalui akselerasi sertifikasi halal, pengembangan modest fashion dengan mendorong desainer dan pengusaha, pengembangan ekonomi pesantren, pengembangan keuangan syariah melalui kebijakan dan instrumen pasar keuangan, pengembangan digitalisasi eksyar salah satunya melalui aplikasi Satu Wakaf Indonesia, dan penguatan literasi dan edukasi eksyar. Kehadiran FESYAR diharapkan ini bukan hanya sebagai ajang refleksi dan diskusi, tetapi juga sebagai platform sinergi, kolaborasi, aksi konkrit pengembangan ekonomi syariah di KTI.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *