Kuota dan Waktu Mendaki Rinjani Ditambah

MATARAM – Mulai Senin 16 Nopember 2020 mendatang, calon pendaki ke Gunung Rinjani bisa melakukan pendakian lebih longgar dari sebelumnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengizinkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menambaah kuota pendaki dan lama waktu pendakiannya.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriadi menjelaskan bahwa mengingat permintaan pendakian yang semakin bertambah, sudaha diberikan penambahan kuota dari semula dibuka setelah pandemi Covid-19 terhitung 22 Agustus 2020 hanya diizinkan 30 persen dari kuota normal dan waktu pendakian satu malam dua hari menjadi 50 persen dan waktunya dua malam tiga hari. ”Ini izin khusus pendakian ke Rinjani. Di masa Pandemi semua serba dibatasi.  Berlaku nasional. Alhamduliilah hanya Rinjani yang 50 persen dan tiga hari dua malam,” kata Dedy Asriadi di kantornya, Jum’at 13 Nopmeber 2020 sore.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah mengemukakan bahwa mendaki adalah hak dan kewajiban setiap orang. Pendaki berhak menikmati keindahan rinjani, namun wajib untuk menjaga Rinjani agar tetap asri dan lestari, dengan tidak membuang sampah maupun menebang pohon di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. “Tentunya ini harus kita syukuri tetapi dibarengi juga dengan ikhtiar untuk menjaga keamanan, kesehatan seluruh pendaki dan kebersihan area gunung rinjani ” ujarnya.

Menurut Dedy Asriadi, :sebelum terjadinya gempa bumi tahun 2028 dan kemudian adanya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, angka kunjungan pendakian ke Rinjani cukup tinggi. Data tahun 2019 saja, pendakinya mencapai 17.171 orang yang terinci pendaki lokal/nusantara sebanyak 4.532 orang dan pendaki asing 12.639 orang. Setelah pendakian tahun 2020 dibuka kembali 22 Agustus 2020 lalu yang kuotanya masih 30 persen jumlah pendakinya sekitar 3.000 orang.

Semula kuota pendakian ke Rinjani melalui pintu Sembalaun Kabupaten Lombok Timur 150 orang sehari, Senaru Kabupaten Lombok Utara 150 orang, Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah 100 orang dan Timbanuh Kabupaten Lombok Timur 100 orang.

Untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), sudah dilakukan secara online melalui aplikasi e-Rinjani.

Sebelum pandemi, waktu pendakaian tiga hari dua malam sudah lumrah jika naiknya dari Senaru turun Sembalun. atau sebaliknya naiknya dari Sembalun turunnya di Senaru.. Kalau dari Sembalun langsung ke puncak kemudian biasanya turun ke danau Segara anak setelah itu pulang lewat Senaru. Begitu sebaliknya.

Dedy Asriadi menyebutkan pendakian ke Rinjani adalah favorit pecinta alam karena merupakan wisata alam yang indah di Indonesia karena padang savana dan pemandangan dari puncak bisa melihat guung Agung di Bali dan gunung Tambora.di Kabupaten Dompu-Kabupaten Bima di pulau Sumbawa.

Adapun biaya masuk ke TNGR, sesuai PP 12 tahun 2014 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak untuk hari biasa pendaki lokal Rp 5 ribu dan pendaki asing Rp 150 ribu. Sedangkan hari libur dikenai biaya untuk pendaki lokal Rp 7.500 dan pendaki asing Rp 225 ribu.

Di dalam kawasan Rinjani terdapat danau Segara Anak berbentuk bulan sabit yang berjarak sekitar 6 km pada titik terlebar. Danau belerang ini terletak 600 meter di bawah bibir kawah. Ada gunug Baru di area danau akibat dari letusan tahun 1990-an.

Gunung Rinjani terletak di dalam Taman Nasional Gunung Rinjani. Taman ini mencakup 41.330 hektar dan berada di dalam zona transisi bio-geografis utama (Wallacea). Di sinilah flora dan fauna tropis Asia Tenggara bertemu dengan Australasia. Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1997 dan merupakan salah satu dari lebih 40 di seluruh Indonesia.

Bagi pengunjung, rute perjalanan tiga hari Rinjani dari Senaru ke tepi kawah, turun ke Danau Kawah lalu ke Sembalun Lawang, dianggap sebagai salah satu trek terbaik di Asia Tenggara. Trekker yang lebih berani mungkin ingin menuju ke puncak gunung berapi. Ini paling baik dicapai dari Sembalun Lawang dan membutuhkan waktu empat hari, berakhir di Senaru.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *