MANDALIKA – Gelaran hari kedua sekaligus hari terakhir Mandalika Drag Fest 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit berlangsung seru dan penuh tensi. Tim-tim balap terbaik dari berbagai penjuru Tanah Air tampil habis-habisan demi mencatatkan waktu tercepat dan merebut podium di lintasan lurus kebanggaan Indonesia.
Salah satu nama yang bersinar terang adalah Raka Komang dari Banyuwangi. Ia tampil mendominasi dengan meraih podium di sejumlah kelas, termasuk Free For All (110 KG) dengan catatan waktu fantastis 6,451 detik, serta Bebek 4L TU R.STD 300CC Open (115 KG) dan Bebek 4L R.STD TU 200CC Open (120 KG). Hasil impresif ini menghantarkan Raka Komang sebagai Juara Umum Open dengan total poin yang solid dan performa konsisten sepanjang kejuaraan.
Di sektor pembalap wanita, Caca Bule asal Praya mencuri perhatian publik balap. Ia tidak hanya tampil apik di kelas Matic TU 200CC Wanita (108 KG) dengan torehan waktu 7,765 detik, namun juga menguasai Matic TU R.STD 155CC Wanita (110 KG). Konsistensinya membawanya meraih gelar Juara Umum Wanita dengan total 54 poin, mengungguli rival-rival tangguh dari NTB, Bali, dan Jawa.
Sementara itu, kategori Bracket Time juga memanas dengan persaingan ketat. Pembalap Aji Mpeng dari tim Manual Tech sukses meraih posisi puncak di kelas Bracket 8 Detik dengan waktu nyaris presisi 8,008 detik. Di kelas Bracket 9 Detik, pembalap muda Fatih Bocil dari Mataram keluar sebagai jawara dan sekaligus dinobatkan sebagai Juara Umum Bracket Time berkat performa stabil di berbagai kelas bracket.
Tak hanya pembalap, gelar Best Mekanik pun diberikan kepada tim Bogem Savika H2C, yang terbukti mampu memberikan setup kendaraan tercepat dan paling konsisten, khususnya di kelas Bebek 200CC Open & Reg.3 dan Bebek 300CC Open & Reg.3.
Juara Umum
Raka Komang dari Banyuwangi dinobatkan sebagai Juara Umum Open setelah meraih catatan waktu tercepat di berbagai kelas, termasuk Free For All dengan waktu 6,451 detik.
Pembalap wanita Caca Bule asal Praya tampil dominan di kelas Matic TU dan membawa pulang gelar Juara Umum Wanita dengan total 54 poin. Fatih Bocil dari Mataram meraih gelar Juara Umum Bracket Time berkat kemenangan di kelas Bracket 9 Detik.
Tim Bogem Savika H2C mendapat predikat Best Mekanik setelah mencatatkan waktu tercepat di kelas Bebek 200CC dan 300CC.
Haris Ponari dari Bali mencatatkan waktu 7,002 detik di kelas Bebek 200CC, sementara Raka Komang menorehkan 6,691 detik di kelas Bebek 300CC. Untuk kategori Free For All, Raka Komang mencatatkan waktu terbaik, yaitu 6,451 detik.
Keberhasilan tim-tim ini tentu bukan tanpa perjuangan. Agus Hariadi, mekanik dari tim Racing Start X Moon Racing, misalnya, mengaku bersyukur atas pencapaian timnya.
“Alhamdulillah kami bisa juara dan catat best time di hari kedua. Persiapan yang kami lakukan sebenarnya sama seperti tim lain, yang penting rajin setting aja. Memang ada beberapa kendala dan performa motor belum maksimal, tapi hasilnya tetap memuaskan. Semoga ke depan makin banyak event seperti ini, karena sirkuit Mandalika ini bagus banget, beda jauh dari event-event sebelumnya yang pernah kami ikuti,” ujar Agus.
Senada dengan sang mekanik, Raka Komang, pembalap dari tim yang sama, juga merasa puas dan bangga atas hasil yang diraih.
“Kami puas dengan pencapaian hari ini. Bisa naik podium dan jadi best time tentu jadi motivasi besar buat ke depannya. Mandalika luar biasa!”seru Komang.
Priandhi Satria, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), turut memberikan apresiasinya terhadap keberhasilan penyelenggaraan event ini.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme peserta dan kualitas kompetisi yang terjadi di Mandalika Drag Fest tahun ini. Catatan waktu yang dicapai para pembalap membuktikan bahwa Mandalika adalah tempat yang layak untuk event drag racing kelas nasional hingga internasional. Sirkuit ini terbuka untuk semua jenis motorsport, dan kami akan terus mendorong penyelenggaraan event seperti ini untuk mendukung pembalap-pembalap lokal tampil lebih kompetitif,” ungkap Priandhi.
Dengan berakhirnya Mandalika Drag Fest 2025, ajang ini tak hanya menghadirkan hiburan bagi pecinta otomotif, tetapi juga membuka ruang pengembangan bagi talenta balap muda dan tim-tim independen dari berbagai daerah. Kesuksesan event ini diharapkan menjadi pijakan untuk pelaksanaan event serupa di masa mendatang dengan skala yang lebih besar.
“Pertamina Mandalika International Circuit bukan milik MGPA, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Sudah seharusnya kita jaga, rawat, dan kembangkan bersama melalui penyelenggaraan event-event profesional seperti Drag Fest,” tegasnya penuh semangat.
Lebih lanjut, Priandhi Satria turut mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pelaku industri, komunitas, UMKM, media, hingga para pecinta balap, untuk berperan aktif dalam menggali dan mengoptimalkan potensi besar Mandalika. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor inilah yang akan menjadi kunci untuk mengangkat nama Indonesia di kancah otomotif dunia. (MGPA/*)