MANDALIKA – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kembali mendukung pembangunan masyarakat melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di kawasan The Mandalika.
ITDC menggelar program Integrated Farming System bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram sebagai narasumber dan pendamping di Dusun Mongge II, Desa Sukadana, pada Jumat, (11/10) dan monitoring pencegahan stunting pada Sabtu, (12/10). Corporate Secretary Group Head ITDC Million Sekarsari, menyatakan Integrated Farming System hadir sebagai inisiatif ITDC untuk memberdayakan petani lokal dengan memberikan pelatihan yang komprehensif. ‘’Mulai dari pengolahan hasil pertanian hingga pendampingan budidaya tanaman,” katanya.
Semenjak 1990an, ITDC yang sebelumnya dirintis Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) mengelola lahan seluas lebih 1.100 hektar. Dalam pelatihan ini, sebanyak 20 warga perempuan di Dusun Mongge II, Desa Sukadana dilibatkan untuk mempelajari cara mengolah komoditas lokal seperti jamur, cabe, kelor, dan turi menjadi produk bernilai jual tinggi. Produk-produk tersebut meliputi kopi kelor, teh kelor, bon cabe, hingga stik kelor.
Program ini juga memfokuskan pada keberlanjutan, melalui pendampingan budidaya tanaman pepaya calina, kelor dan juga cabe lokal , yang berpotensi menambah nilai ekonomi bagi para petani. Melalui pendekatan ini, ITDC tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga membangun sistem pertanian terpadu yang lebih efisien dan berkelanjutan bagi komunitas lokal.
Ke depannya, ITDC juga akan melanjutkan program Integrated Farming System di Dusun Ngolang, Desa Kuta sebagai bagian dari komitmen dalam memperluas dampak positif bagi komunitas lokal.
Di tempat terpisah, ITDC juga melakukan monitor program pencegahan stunting di Desa Prabu, di mana 32 anak kategori Wasting dan Stunting menerima makanan tambahan bergizi selama 56 hari yang telah dimulai sejak Selasa (10/9). Sementara, para orang tua juga mendapat edukasi tentang pola makan sehat melalui demo masak oleh Chef Anton Sugiono, Duta Pencegahan Stunting NTB. ITDC berharap program ini dapat mengurangi angka stunting, seperti yang berhasil dilakukan di Desa Mertak.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memberdayakan orang tua dengan pengetahuan tentang pola makan sehat. Kami optimis pendekatan ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan anak-anak di Desa Prabu,’’ ujarnya.
Sejauh ini, setelah 28 hari program terlaksana, monitoring pengukuran berat badan dan tinggi badan bagi anak dengan kategori wasting dan stunting ini telah menunjukkan progress yang baik. 12 anak dengan kategori wasting rata-rata telah mengalami kenaikan berat badan hingga mencapai status normal. Sedangkan anak-anak dengan kategori stunting beberapa juga sudah mengalami peningkatan berat dan tinggi badan meskipun masih ada beberapa yang masih perlu dipantau lebih intensif untuk dapat mencapai progress yang lebih baik,” ucap Million.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas layanan di kawasan The Mandalika, ITDC mengadakan sosialisasi dan pembekalan bagi anggota keamanan pleton 1, 2, dan 3 pada Rabu (9/10). Pelatihan ini berfokus pada tiga aspek utama diantaranya disiplin, hospitality, dan pelayanan pengunjung, guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di kawasan The Mandalika.
PGS. General Manager The Mandalika Wahyu M. Nugroho mengatakan, percaya bahwa aspek keamanan dan kenyamanan adalah pilar penting dalam industri pariwisata. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali para petugas dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan guna memberikan layanan terbaik kepada setiap pengunjung. ‘’Dengan standar pelayanan yang lebih baik, kami berharap The Mandalika dapat terus bersaing sebagai destinasi wisata unggulan di tingkat internasional,” katanya
Seiring dengan kegiatan tersebut, ITDC juga turut menghadiri penutupan kegiatan kolaborasi dengan Kelompok Ibu PKK, Dharma Wanita, dan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Tengah untuk Program Literasi Pojok baca, yang diadakan di Mandalika Child Learning Center (CLC), Bazaar Mandalika pada Kamis, (10/10).
Program yang juga bekerjasama dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) ini telah menyediakan akses literasi bagi anak-anak di kawasan The Mandalika melalui perpustakaan keliling dan berbagai aktivitas edukatif lainnya.
Program kolaborasi Literasi Pojok Baca ini ditutup dengan rangkaian lomba bercerita dari buku-buku yang mereka pinjem dari mobil literasi yang disediakan pihak Kabupaten Lombok Tengah. Meskipun resmi ditutup, ITDC berencana melanjutkan kolaborasi serupa pada tahun mendatang untuk terus meningkatkan minat baca anak-anak.
“Sebagai pengembang dan pengelola kawasan The Mandalika, ITDC berkomitmen menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Kami berharap, melalui kolaborasi dan dedikasi, The Mandalika dapat menjadi pusat pengembangan komunitas yang kreatif dan mandiri, serta mampu menciptakan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujar Million.(*)