Wisata Lebah Madu di Mungkuk Rangsot

TANJUNG KLU – Mungkuk (sebutan lokal bukit) Rangsot ini terletak di Kabupaten Lombok Utara (KLU).  Luasnya sekitar 3.000 meter persegi. Di sana, pengunjung bisa menikmati sunrise di pagi hari yang berlatar belakang Gunung Rinjani atau sunset di sore hari yang berlatar belakang Gunung Agung di Bali termasuk pemandangan pulau – pulau wisata Gili Trawangan, Gili Mneo dan Gili Air di KLU.

Untuk mencapai puncak Mungkuk Rangsot ini hanya berjarak 200 meter memerlukan waktu lima menit dari pemukiman penduduk.  Rangsot yang berada di dalam desa Sigar Penjalin terletak dua kilometer ke arah timur dari kantor desa yang lokasinya sekitar lima kilometer dari Kota Tanjung, ibukota KLU.

Kepala Desa Sigar Penjalin Zawil Fadli kepada Tempo menjelaskan bahwa lokasi Mungkuk Rangsot ini berada sekitar satu kilometer dari lokasi kebun binatang Lombok Wildlife Park. ”Ada destinasi wisata di dusun Rangsot. Ada beberapa berugak dan untuk selfie. Terpadu dengan budi daya madu untuk kaum duafa,” katanya.

Ya, di sana Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) yang mengelola zakat karyawan PLN. menyediakan 250 stup dan 500 koloni untuk kegiatan ekonomi kaum duafa 25 kepala keluarga (KK) diantara 150 KK jumlah penduduk dusun Rangsot.

PLN UIW NTB tidak hanya melakukan budidaya lebah madu Trigona, wilayah ini juga telah diinisiasi menjadi kawasan wisata yang menawarkan pemandangan alam nan cantik, lengkap dengan homestay, camping ground dan tentunya spot foto yang unik dan menarik.

Setahun terakhir ini, Mungkuk Rangsot dikembangkan sebagai dusun wisata oleh Kelompok Sadar Wisata Rangsot Sejahtera yang dipimpin Lalu Ahmad Ansori alias Aan, 23 tahun, mahasiswa semester 6 Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram. ”Kami menginisiasi dusun wisata ini setelah adanya gempa bumi 2018 lalu,” katanya.

Waktu itu, PLN UIW NTB memberikan bantuan usaha warga setempat melakukan budi daya madu Trrigona. Ada pondok madu Triguna yang dikelola oleh 50 orang wanita dalam kelompok yang dibantu oleh Yayasan Baitul Maal PLN. ”Jadi kalau jalan – jalan ke sini, bisa sambil belajar budi daya madu,” ujar Aan.

Di Mungkuk Rangsot, selain adanya pepohon kelapa, juha memiliki tanaman jambu mete. Nah, komoditi jambu mete ini pun dimanfaatkan selain untuk usaha pengolahannya dijadikan abon selain bijinya untuk camilan mete.

YBM PLN  UIW NTB berkolaborasi dengan Lombok Eco International Connection (LEIC) melalui sebuah pemberdayaan masyarakat dengan produk unggulan budi daya lebah Trigona “Cahaya Asri” serta optimalisasi pengolahan sumber daya lokal.

Program pendampingan dimulai sejak bulan Maret 2021 yang disertai dengan penyerahan 250 stup lebah madu trigona ke 25 KK . Dari 10 stup yang diserahkan, 5 stup dibudidaya di setiap KK dan selebihnya dibudidayakan di pondok lebah madu “Cahaya Asri”.

Setelah empat bulan masa pendampingan dan juga tiga bulan budi daya lebah madu, akhirnya program ini berhasil melakukan panen raya lebah madu Trigona, Selasa, 13 Juli 2021.

Panen dilakukan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan bersama General Manager PLN UIW NTB Lasiran. Madu Trigona dan kawasan wisata ini akan bisa memutar dan menggerakkan perekonomian, khususnya di Dusun Rangsot Barat”, ujar Danny.

Ketua Ketua Kelompok Trigona Cahaya Saonah, menyambut baik budidaya lebah madu ini karena selain untuk  mengisi kegiatan sehari hari, juga dapat menambah penghasilan setiap bulan.

Dalam sebulan, dari 5 stup yang dibudidayakan, ia memperoleh Rp 100 ribu. Itu belum termasuk penambahan penghasilan dari kelompok. ”Sangat membantu sekali di tengah kondisi seperti sekarang ini”, ujar Saonah.

Dalam satu kali panen, komunitas ini bisa menghasilkan 12.5 liter madu dari 125 koloni Trigona. Panen dilakukan setelah 3-4 bulan budidaya lebah madu. Hingga kini, hasil panen madu ini telah dikirim ke luar NTB, seperti Jakarta.

General Manager PLN UIW NTB, Lasiran mengatakan YBM PLN telah melakukan pendampingan untuk program serupa di Dusun Rangsot Timur. Jadi, total stup yang diserahkan adalah sebanyak 500 stup yang dibagikan untuk 50 KK selama dua tahun program ini berjalan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *