SENGGIGI – Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat (Dispar Lobar) sudah melakukan vaksinasi 110 orang pelaku pariwisata di kawasan Senggigi dan sekitarnya. Mereka adalah pekerja terdepan 15 hotel dan 7 restaurant.
Tidak hanya sebatas protokol kesehatan yang saat ini diterapkan secara ketat, tetapi juga dengan vaksinasi sebagai salah satu treatment melawan Covid-19. ”Kami mulai dari perwakilan frontliner dulu yang sering berinteraksi dengan orang luar atau tamu, ” kata Kepala Dispar Lobar Saepul Akhkam, Kamis 11 Maret 2021 sore.
Menurut Saepul Akhkam, ada penerbang bersama staf kantor dari Maskapai Air Asia yang sewaktu mendarat di Bandara Internasional Lombok menyempatkan diri menjalani vaksin di Senggigi.
Berdasar data Satuan Tugas Penanganaan Covid-19 Nusa Tenggara Barat (NTB), di Lobar, penderoita Covid-19 terbanyak kedua setelah Kota Mataram dari 10 kabupaten/kota se NTB. Jumlahnya sebanyak 1.137 orang yang meninggal 61 orang, yang masih menjalani isolasi 83 orang dan yang sudah sembuh 993 orang.
Saipul Akhkam mengatakan sektor kepariwisataan yang sebelumnya pernah vakum sama sekali kini sudah mulai menggeliat walaupun masih harus dengan menjalankan bermacam prosedur terkait penularan Covid-19 ini.
Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis untuk pemulihan ekonomi, maka perlu usaha ekstra untuk membangkitkan sektor ini agar kembali berjalan seperti sebelumnya. Salah satu usaha yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lobar saat ini adalah dengan memberikan vaksin kepada para pelaku wisata.
Setelah pemberikan 110 vaksin tahap pertama ini, sejaka Sabtu 6 Maret 2021 lalu, yang saat ini diberikan untuk para pelaku pariwisata yang ada di Lobar. Adanya vaksin untuk para pelaku pariwisata ini, Akhkam berharap hal ini mampu menunjukkan kepada dunia kepariwisataan bahwa Lobar benar-benar siap menuju kenormalan baru.
Untuk vaksinasi tahap ke-2 bagi para pelaku pariwisata rencananya akan dijadwalkan 14 hari kemudian setelah vaksinasi pertama diberikan. Terkait jumlah kuota pelaku yang diberikan vaksin, Akhkam berharap ada penambahan di tahap ke-2 nanti.
Jika Lobar nanti mendapatkan kuota sebanyak 10 ribu vaksin, maka berharap 10 sampai 15 persen di alokasikan kepada pelaku pariwisata di Lobar. ”Bagaimana pun kita harus menyiapkan sumber daya manusia kita yang sehat dan siap melawan covid-19,” ujarnya.
Terkait jenis vaksin yang diberikan kepada para pelaku pariwisata, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar menuturkan jika vaksin yang diberikan adalah vaksin Sinovac.
Ini vaksin yang pertama masuk ke Lombok Barat. ”Insya Allah vaksin ini aman karena kita di Lombok Barat telah melakukan vaksinasi total ke 2.300 tenaga kesehatan dan 700 layanan publik, lansia yang pernah kita vaksin (dengan vaksin ini) yaitu lansia yang berumur 67 tahun.
General Manager Svarga Resort Lombok, Ali Muhammad Yusuf mengaku sangat gembira karena para pelaku pariwisata bisa menjadi prioritas vaksinasi. Ia mengungkapkan dirinya tidak khawatir sama sekali dengan kontroversi vaksin yang menjadi isu hangat belakangan ini.
“Tidak khawatir sama sekali, saya juga gak terlalu mengikuti berita-berita seperti itu, setelah 30 menit saya sama sekali tidak merasa ada keluhan,” ucap Yusuf.
Setelah divaksin, diharapkan para pelaku pariwisata saat melakukan aktifitas kerja semakin tenang, kemudian tamu nyaman menginap. ”Dan dampaknya akan mempengaruhi angka kunjungan yang semakin meningkat,” katanya.
Salah seorang karyawan dari Sudamala Hotel, Elvira, mengaku awalnya sedikit khawatir dengan isu-isu simpang yang ada. “Saya sedikit khawatir, ” ujarnya. Tapi setelah mencari info yang lebih banyak lagi tentang vaksinasi ini dirinya bisa merasa tenang dan bersedia untuk divaksin.(*)