by

Tari Kreasi Daerah dan Festival Lagu Daerah Demi Art Reborn

SENGGIGI – Art Reborn – begitulah tema Festival Tari Kreasi Daerah dan Festival Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat yang diramaikan 14 grup tari, 17 penyanyi dewasa dan 14 penyanyi anak-anak berlaga  dari seluruh daerah NTB.

Walaupun ini acara Lombok Barat, tapi gaungnya se-Provinsi, dan pesertanya tidak hanya dari sanggar saja, sekolah umum seperti SMK, SMA sampai Politeknik Pariwisata juga ada yang ikut

Berlangsung selama dua hari, akhir pekan kemarin, 23 – 24 Oktober 2021. Rangkaian event Festival Pesona Senggigi 2021 ini terselenggara berkat kerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat (Dispar Lobar)  dengan Aruna Senggigi Resort and Convention.

General Manager Aruna Senggigi Resort & Convention, Weni Kristanti menyebutkan jika event ini memberikan panggung bagi para seniman di NTB yang saat ini masih sangat jarang. “Dengan adanya Art Reborn ini, bisa memberikan kesempatan seniman Nusa Tenggara Barat bisa maju untuk berkreasi di tengah keterbatasan akibat pembatasan kegiatan saat masa pandemi,” kata Weni.

Dan karena di NTB ini adalah kawasan wisata, pagelaran seni seperti ini menjadi erat kaitannya dengan para pelaku wisata.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Lobar Lalu Rifhandani menyebutkan Aruna sudah full booked sejak sehari sebelumnya. Mereka termasuk para peserta festival beserta keluarga hingga guru-guru mereka. ”Patut disukuri, karena peningkatan okupansi hotel adalah salah satu tujuan utama dari Festival Pesona Senggigi 2021,” katanya.

Selain itu, event ini juga menurutnya menjadi salah satu contoh nyata keterlibatan berbagai pihak dalam rangka memulihkan kepariwisataan di Lobar. “Inilah salah satu bentuk kolaborasi pentahelix kepariwisatan, melibatkan para pelaku seni, menghidupkan industri dan ujungnya memulihkan kepariwisatan kita di Lombok Barat, di Senggigi khususnya,” ujarnya.

Kepala Dispar Lobar Saepul Akhkam mensyukuri bahwa tujuan dari event ini sudah tercapai bahkan sejak sebelum event dimulai. “Kegiatan ini memiliki tujuan, kalau tujuan kita tidak tercapai maka gagal acara itu, tujuannya itu yaitu meningkatkan staycation,” kata Akhkam.

Walaupu jumlah total peserta hanya 43 orang, namun keterisian kamar hotel yang yang mencapai angka seratus persen disebutkan Akhkam merupakan tujuan utama. “Alhamdulillah dari tanggal 22 di Aruna sudah full booked, bukan hanya dari peserta, namun dari para keluarga dan tamu-tamu yang mau menyaksikan gelaran ini,” ucapnya.

Adapun yang memenangkan masing – masing adalah tari kreasi Spirit Terune Sasak  yang dimainkan oleh I Nyoman Sudiarna dan I Putu Ariana, kemudian juara satu lagu daerah kategori B (Dewasa) diraih  Nada dengan membawakan lagu Sasak Tegining Teganang. Adapun kategori  A (Anak-Anak)  di raih oleh Josofin Alexa dengan lagu Ate Bakangan.

Untuk tari kreasi I Nyoman Sudiarna dan I Putu Aria mengaku mempersiapkan diri selama tiga minggu sebelum tampil. Tari kreasi Spirit Terune Sasak yang ditampilkannya adalah hasil karya mereka sendiri dan hal ini yang membuat mereka bangga atas perestasi yang diraihnya. “Tarian yg kami tampilkan itu kerasi sendiri, kebetulan saya ikut sekolah tari dan kita ketemu iya lalu kita garap,” katanya.

Sedangkan peraih juara tiga tari kreasi dari SMP 1 Gerung, I Komang mengatakan dirinya merasa senang dan persiapan selama 20 hari sebelum lomba dinilainya tidak sia-sia. ”Tari yang kami bawakan adalah tari Tiranti Sasak,” ucap Komang.

Peraih juara satu lagu Daerah NTB kategori A (Anak-anak) asal Jatisela Gunungsari, Josofin Alexa yang masih duduk di Kelas 3 SMP 2 Mataram ini pun merasa senang atas juara yang diraihnya. “Saya senang sekali, persiapannya tentu tetap latihan, olah vocal, stretching, persiapkan pisik juga. Saya hoby nyanyi sejak kecil, tapi mulai serius saat saya kelas 5 SD,” ujar Alexa.

Penyelenggaraan kolaborasi antara Dispar Lobar dengan industri pariwisata ini pun direspon Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat, Ari Garmono.

Menurut Ari Garmono, event ini adalah bentuk kepedulian Dispar Lobar mengembalikan geliat perekonomian disektor pariwisata, melibatkan para pelaku industri merupakan terobosan di tengah pandemi yang berdampak langsung pada industri, khususnya di kawasan Sengggigi. Menyelenggarakan event dengan pola kerjasama seperti ini, dinilai Ari akan meminimalisir keterbatasan anggaran karena dampak Covid -19.

Konsep event dengan mengandeng para pelaku industri perlu dijadikan acuan oleh daerah-daerah lain, karena, kata Ari, konsep ini bisa memberikan dampak positip juga  bagi industry pariwisata di daerah lain.  “Konsep event ini saya pikir perlu dijadikan bahan studi daerah-daerah di NTB, sehingga staycation atau tingkat okupansi hotel dan tingkat pembelanjaan juga meningkat,” kata Ari.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed