by

Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Dekat Mandalika

LOMBOK TENGAH – Taman Wisata Alam Gunung Tunak di Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu penunjang Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika di sebelah tenggara. Jaraknya sekitar tujuh kilometer atau 15 menit berkendaraan roda empat ke sana, Lainnya, di sebelah barat Mandalika ada Taman Wisata Alam Tanjung Tampah – Prabu Praya Barat.

Jika berlibur di sana, bisa melakukan wisata alam dan wisata pendidikan dan juga wisata budaya. Di sana ada penangkaran kupu-kupu dan rusa Timor. Bentuknya seperti laguna yang danaunya dikelilingi bukit, ada tujuh pantai mulai dari Pantai Sari Goang Pantai Bila Sayak, Pantai Teluk Ujung. Pantai Terasak, Pantai Batu Jangak, Pantai Pudal, Pantai Sari Surak.

Jika bermain pasir di pantaai Bila Sayak, jika ingin mendapatkan kesembuhan sakit pegal linu bisa melakukan terapi pasir mengubur diri. ”Ini kepercayaan masyarakat,” kata Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Lalu Sandika Irwan, yang menjadi manajer TWA Gunung Tunak, 2018-2019.

Jika berwisata pada bulan Pebruari dan Maret selesai Nyale, akan bisa menemukan kegiatan ritual melepas kerbau atau sapi ke dalam hutan. ”Ada kepercayaan tidak berani mencuri ternak di sana. Pamalik,” ujar Lalu Sandika Irwan.

Dikatakannya, sapi yang dilepas itu tahu siapa pemiliknya. Dikatakan sapi itu akan kabur lari kalau orang lain bukan pemiliknya. Juga ada tradisi lokal yang membiarkan rusa yang pingsan setelah berenang dari seberang laut Selat Alas Sumbawa menuju Lombok. ”Jika ditemui pingsan di darat, ada kebijakan tidak boleh ditangkap,” ucap Pengendali Eksistem Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat Kurniasih Nur Afifah.

Mengenai wisata budaya di sana juga ada Gunung Raden sebagai lokasi tempat orang bertapa. Juga ada legenda Sasak kisah Cupak Gerantang – yaitu kisah anak yang kuat makan..

Wisata edukasinya, menurut Kurniasih Nur Afifah,  mulai dari bird watching. ”Ini spot terbaik wisata minat khusus melihat burung Buntut Sate,” katanya. Di Pantai Sayak, bisa ditemukan burung Buntut Sate salah satu daerah habitat di sana. Ini kelebihannya. Di sana ada Burung Gosong kaki merah seperti Maleo yang tubuhnya kecil tetapi telurnya besar.

Kupu-kupu yang dilindungi Troides helena (kupu-kupu helena). Jenis kupu – kupu ini menurutnya Kurniasih Nur Afifah dilindungi. Ada 50 jenis kupu-kupu. Dalam satu tempat bisa melihat dalam satu musim.

Di sana, wisatawan bisa bersepeda keliling. Nadine Chandrawisnata juga pernah berwisata di sini. Jika ingin lengkap ada paket rock fishing  (memancing di tebing). ”Ada bule yang semula hanya menginap semalam extend jadi lima hari,” ujarnya.

Kini, terhitung 2018, pengembangan ecowisata berbasis masyarakat, TWA Gunung Tunak yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat setempat yang bernaung di dalam Kelompok Tunak Besopok Desa Mertak. Semula pembangunannya merupakan bantuan Korea Forest Service yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama lima tahun, 2013 – 2018.

Selain dibangun akomodasi dan pelatihan pemberdayaan masyarakatnya, juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana jalan dan listrik oleh Pemerintah Indonesia, PLN,  Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Taman Wisata Alam Gunung Tunak luasnya 1.297 hektar. Kurniasih Nur Afifah yang bertindak sebagai liasion officer Korea – Indonesia mengatakan untuk berlibur di sana, bisa membeli paket melalui Traveloka dan Booking.Com

Tergantung musimnya, harga paket menginapnya mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 475 ribu. ”Harga paketnya situasional. Sebagian pendapatannya diserahkan kepada masyarakat dan pendapatan negara buka pajak,” ucapnya, Rabu 21 April 2021 siang. Masyarakat kebagian pendapatan untuk jasanya menyediakan sarapan pagi dan pendampingan keliling lokasi.

Manajer TWA Gunung Tunak Rata Wijaya menjelaskan ramainya pengunjung lokal setelah pandemi Covid-19 ini. Setelah ditutup Maret – Agustus 2020 lalu, kini mulai ramai lagi. ”Kami siap mendukung kebutuhan akomodasi penonton MotoGP,” katanya.

Di sana tersedia 10 kamar yang sudah selesai dibangun dan sedang dalam pembangunan lima unit vila selain juga akan didiriikan Camping Ground (tenda kemah) yang mampu menampung ratusan orang. ”Di sini dijamin tidak ada pengasong yang mengganggu pengunjung,;; ujar Rata Wijaya, Rabu 21 April 2021 sore. Tarifnya kini ditetapkan berkisar Rp 450 ribu – Rp 750 ribu.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed