Tahun 2024, Transaksi Non Tunai di NTB Mencapai Rp 2,5 Miliar

MATARAM – Hingga Oktober 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (BI NTB) mencatat 475 ribu pengguna, dengan akumulasi volume transaksi mencapai 15 juta kali transaksi. Pencapaian tersebut tercapai dari pengembangan transaksi non tunai melalui program 55 Juta Pengguna dan Rp 2,5 Miliar Transaksi QRIS secara Nasional.

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya menyebutkan pencapaian tersebut sewaktu dilakukan Pertemuan Tahunan BI NTB, Jum’at malam 29 November 2024. Menurutnya, hingga Oktober 2024, total pengguna QRIS di Provinsi NTB telah mencapai perluasan ekosistem digital juga terus dilakukan melalui sinergi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) . ‘’Hasilnya 10 Pemerintah Daerah di NTB telah mencapai level Digital, ‘’’Bahkan 3 diantaranya Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur telah berhasil meraih penghargaan championship TP2DD di tahun 2024,’’; katanya.

Sementara itu dalam rangka menjaga kualitas dan ketersediaan Uang Layak Edar di wilayah NTB, KPw BI Prov. NTB telah melakukan berbagai inovasi dalam meningkatkan layanan penukaran yang turut menjangkau pulau-pulau terluar..

KPwBI Prov. NTB meyakini bahwa perekonomian NTB tahun 2024 akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2023 dan terus akan melanjutkan pertumbuhan positif di tahun 2025 pada kisaran 4,4 persen – 5,2 persen. Hal ini tentunya ditopang oleh pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga yang tetap positif, serta kembali terakselerasinya investasi, sejalan dengan pengembangan hilirisasi dan pariwisata yang menjadi magnet investor.

Dengan optimalisasi upaya pengendalian inflasi, khususnya pada komoditas pangan bergejolak Laju inflasi di NTB pada tahun 2025 diperkirakan akan tetap terkendali dengan target sasaran 2,5±1 persen. Meski demikian, terdapat beberapa tantangan yang harus diwaspadai, antara lain situasi global yang semakin dinamis telah mendorong berbagai perubahan dan Fragmentasi ekonomi yang telah dirasakan dampaknya oleh banyak negara berkembang termasuk Indonesia.

Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPwBI Prov. NTB) telah menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2024 dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”. PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia, serta memperoleh arahan dari Presiden RI.

Acara yang berlangsuing terpusat di Jakarta diawali dengan penyampaian laporan Bank Indonesia oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo yang menyampaikan bahwa Prospek Ekonomi Dunia dapat melambat dan dipenuhi ketidakpastian, kemungkinan akan terjadi Fenomena Slower and divergent growth, re-emergence inflation pressure, higher US interest rate, strong US dollar mengakibatkan depresi terhadap nilai mata uang negara lain, dan meningkatnya investasi di Amerika akan membayangi ekonomi di banyak negara, termasuk di Indonesia, namun demikian dengan sinergi kita akan dapat merespon dengan kebijakan yang baik untuk mendukung stabilitas, kita punya disiplin dalam bauran kebijakan yang telah teruji dalam gejolak global, bersama seluruh stakeholders terkait, dengan mengedepankan “the power of we” ekonomi di Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi di tahun 2025.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Winda Putri Listya juga menyampaikan menyampaikan bahwa sinergi kebijakan, optimisme dan komitmen menjadi kata kunci yang membawa ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan di tengah tantangan yang kompleks. Di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut, kinerja perekonomian NTB tetap terjaga baik dan tumbuh 6,22 persen pada triwulan III 2024. Perkembangan positif tersebut ditopang oleh terjaganya kinerja Konsumsi Rumah Tangga dan Ekspor Luar Negeri yang tumbuh tinggi seiring relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga akhir tahun. Sementarasecara sektoral, akselerasi sektor pendukung pariwisata dan berlanjutnya kinerja positif sektor pertanian dan pertambangan menopang kinerja positif ekonomi NTB.

Lebih tangguhnya ekonomi NTB di tahun 2024, juga didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap solid, kondisi ini terlihat dari pertumbuhan kredit yang tetap tinggi pada kisaran target 10-12 persen dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Sejalan dengan itu, tekanan inflasi selama tahun 2024 juga tercatat terkendali, tingginya tekanan harga komoditas pangan pada triwulan I 2024 telah berangsur turun dan kembali normal, hingga Oktober 2024 inflasi tahunan Provinsi NTB tercatat sebesar 1,44 persen.

Sejalan dengan upaya menjaga Inflasi dalam kerangka TPID tersebut, agenda reformasi struktural juga perlu menjadi prioritas bersama, tidak hanya untuk memperkuat daya saing, namun juga menciptakan berbagai lapangan pekerjaan baru, sebagaimana yang telah dilakukan sepanjang tahun 2024. Guna mendorong realisasi investasi dan ekspor non tambang, Regional Investor Relation Unit Bank Indonesia Prov. NTB bersama dengan “NTB Genjot Ekspor” dan Tim Promosi Ekonomi Daerah telah melakukan berbagai promosi investasi dan perdagangan komoditas unggulan daerah ke pasar internasional. Upaya pengembangan ekonomi daerah melalui berbagai program on boarding UMKM, baik peningkatan kapasitas produksi, akses pembiayaan termasuk optimalisasi penjualan melalui promosi produk UMKM pada event flagship berskala lokal, nasional, maupun internasional.

Selain itu, Bank Indonesia juga mengakselerasi peningkatan inklusivitas destinasi melalui pengembangan desa wisata yang pada tahun 2024 berhasil meraih apresiasi pada 2 desa wisata yaitu Desa Wisata Bonjeruk dan Desa Wisata Bilebante. Dari sisi pengembangan ekonomi syariah, KPwBI NTB telah menginisiasi pembentukan Halal Center, sertifikasi halal UMKM, fasilitasi keikutsertaan pada FESyar dan ISEF, serta gelaran Womanpreneurday sebagai side event pada Road to FESyar KTI. Lebih lanjut, pengembangan kemandirian pesantren, juga terus kami dorong melalui program Hebitren dan Infratani, sehingga memperoleh penghargaan sebagai pondok pesantren unggulan terbaik pada Festival Ekonomi Keuangan Syariah KTI di tahun 2024.

Pada pelaksanaan PTBI Tahun 2024 ini, KPwBI Prov. NTB juga memberikan apresiasi kepada 12 mitra terbaik KPwBI Prov. NTB dari berbagai kategori atas dukungannya dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia di NTB sepanjang tahun 2024. Apresiasi tersebut diberikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB, BRI, SDN 4 Bajur, SMP Negeri 5 Moyo Hilir, PT. Multigraha Kelola Valas, Dinas Perhubungan Kota Mataram, Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Bale Rattan, Ana Pearls, Desa Wisata Bilebante, Kelompok Tani Remaja Tani, dan Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Melalui forum PTBI ini, KPwBI Prov. NTB berharap Pimpinan Daerah serta seluruh stakeholders dapat bersama-sama membangun semangat optimisme, memperkuat sinergi dan melanjutkan reformasi struktural, demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *