by

Suranadi dan Kawasan Sejuk di Lombok Barat

SURANADI – Kawasan wisata Taman Suranadi merupakan taman konservasi yang telah lama menjadi destinasi andalan di Kabupaten Lombok Barat. Karenanya, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat mendorong agar kawasan ini dapat direvitalisasi setelah terjadinya bencana gempa bumi yang tejadi tahun 2018.

Berada 17 kilometer arah timur dari Kota Mataram, Suranadi yang berasal dari kata Sanskerta Sura itu Suci dan Nadi itu air, berada di Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Sebagai taman peninggalan masa lalu, taman ini pun kental dengan arsitektur Bali dan Belanda.

Di kawasan wisata Suranadi juga terdapat Pura Suranadi. Pengunjung bisa melihat jejak-jejak kebudayaan Hindu kerajaan Bali. Tidak hanya wisata alam dan religi, pengunjung juga dapat menikmati wisata kuliner andalan Lombok Barat yakni Sate Bulayak. Di tempat ini pengelola menyediakan spot khusus untuk menikmati Sate Bulayak bersama kerabat dan sanak keluarga.

Jum’at 6 Agustus 2021 lalu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam mengajak mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, mahasiswa praktek kerja lapangan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan masyarakat sekitar bersih-bersih, taman yang dibangun sebagai prototipe Gunung Rinjani dengan Segara Anak-nya  seperti halnya Taman Narmada. ”Tidak hanya meninjau lokasi. Kehadiran mereka dalam rangka kegiatan rutin “Ayo Berwisata Sambil Bersih-bersih di Kawasan Wisata,” katanya.

Seorang praktisi wisata di sana, I Gede Perama Yogja dari Perama Tour & Travel Mataram, mendorong warga melakukan tata kelola lahan lebih profuktif.  Sebagai contoh, di areal lahan miliknya seluas 25 are, ia mendirikan taman bunga Perama Ning Puspa yang dilengkapi guest house, restoran, spot selfi dan taman bunga yang menyediakan bermacam bunga. ”Ada 52 kepala keluarga sudah ikut,” ujarnya.  Perama Ning Puspa Suranadi.melayani kebutuhan bunga seperti Aglonema (Sri Rejeki), Miana, Puring, Daun Keladi.

Menurut Kepala Desa Suranadi Nyoman Adwisana, 56 tahun,  kepada Tempo, Kamis 12 Agustus 2021 sore, di desanya ada delapan taman wisata. ”Suranadi potensi pertanian dan sawah perkebunan,” ucapnya. Suranadi adalah penghasil buah-buahan rambutan, manggis, durian, nangka.

Ada 10 titik obyek wisata yang hendak dibangun. Saat ini baru terbangun tiga titik diantara delapan titik berupa menjual tanaman hias.

Suranadi juga dikenal memiliki potensi wisata religi karena memiliki sumber air suci Pancaka Tirta untuk umat Hindu di Lombok. ”Sebelum pandemi, yang datang juga ada yang berasal dari Bali,” katanya.

Warga setempat, Komang Rasta, 43 tahun,  mendirikan Taman Impian Suranadi, Januari 2019. Ia membuka wisata edukasi yang meliputi 100 jenis tanaman diantara 300 jenis tanaman yang akan disediaka di areal lahan keluarga seluas satu hektar. ”Taman Impian Suranadi dibangun seteleh diajak memajukan Suranadi,” kata Komang Rasta, Jum’at 13 Agustus 2021 sore. Juga ada tanaman buah manggis, rambutan dan durian.

Ia mengakui Forum Pariwisata Suranadi Mandiri diajak pemilik Perama Tour & Travel I Gede Perama Yogja mengembangkan tanaman hias dan pertanian. ”Kami diajak melihat daerah lain,” ujarnya:

Seorang warga lainnya, Gusti Lanang Tusan, 47 tahun, alumni S1 Ekonomi Unverstias Mataram ini membuka Taman Bunga Suranadi di atas lahan keluarga seluas 1,5 hektar. Rencananya investasi sendiri sebesar Rp 3 miliar, fokusnya untuk wisata anak-anak Diantaranya membangun sebuah kolam renang. Juga akan membangun area outbound dan arung jeram untuk anak – anak memanfaatkan aliran sungai Pembersihan yang kondisinya tidak terlalu ekstrim. ”Yang sudah jadi kolam renang tapi akhir tahun 2021 ini sudah layak dikunjungi,” ujarnya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed