by

Sheraton Tea Talk Untuk Penggemar dan Praktisi Teh

SENGGIGI – Jum’at sore 30 Juni 2023 lalu, 60 orang penggemar dan praktisi teh di Lombok memperoleh kesempatan mengikuti loka karya Sheraton Tea Talk di Hotel Sheraton Senggigi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan teh Dilmah.

Teh merupakan minuman yang terbilang populer dan memilki akar yang kuat di dalam budaya Indonesia. Hal ini tentu didasari dengan banyaknya varian olahan minuman dengan bahan dasar teh yang mudah dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat.

Director of Food and Beverages Sheraton Senggigi Beach Resort Sebastian Suanda melihat bahwa potensi untuk perkembangan teh dan varian olahan minumannya cukup besar. Sayangnya, wadah untuk hal ini belum terlalu banyak tersedia di Pulau Lombok. Maka dari itu, menghadirkan loka karya ini untuk memberikan sarana yang tepat bagi mereka. ‘’Yang ingin memperdalam pengetahuan mereka mengenai teh,”  katanya.

Didesain untuk penggemar dan praktisi teh yang ingin memperbaharui pengetahuan mereka tentang teh, loka karya ini dilakukan dengan menggabungkan teori dan demo untuk memastikan penyampaian yang optimal. Loka karya juga dilengkapi dengan praktik langsung untuk memperluas wawasan para peserta mengenai topik-topik yang dibahas selama loka karya.

Menghadirkan Branch Manager PT David Roy Indonesia Christina Hambali dan peracik teh Cakra Virajati asal Boyolali – pemilik Kedai Teh Dialog dan penulis buku Tea Mixology yang sebelumnya pernah beberapa kali memenangkan kompetisi teh bergengsi di Indonesia..

Bertempat di Alamanda Ballroom, loka karya dimulai dengan sesi pertama oleh Christina Hambali, Branch Manager PT David Roy Indonesia yang merupakan distributor utama untuk Dilmah di Indonesia. Pada sesinya, Christina memaparkan beberapa materi dasar di balik secangkir teh yang disuguhkan, termasuk mengenai sejarah dan budaya teh, beberapa kategori teh yang tersedia, dan proses pembuatannya.

Sesi pertama ini dilanjutkan dengan pemaparan mengenai cara-cara menyeduh teh yang ideal dan diikuti dengan sesi menyeduh dan merasakan teh. Pada sesi ini, para peserta juga akan dijelaskan tentang cara menyeduh, membedakan kategori-kategori teh, serta mengenal aroma dan rasa pada setiap teh yang disajikan.

Loka karya kemudian diisi oleh Cakra Virajati, seorang peracik teh ternama yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Pemilik dari Kedai Teh Dialog dan seorang penulis buku yang berjudul Tea Mixology, Cakra juga telah menjuarai berbagai kompetisi teh bergengsi di Indonesia.

Pada sesinya, Cakra memaparkan materi-materi seputar tea mixology, termasuk teknik-teknik bartending, seni dari membuat minuman berbahan dasar teh dan cara meraciknya, serta peluang bisnis teh. Sesi ini kemudian diakhiri dengan demo tentang peracikan teh dan kompetisi yang mengundang beberapa peserta untuk berpartisipasi.

Di sana, Cakra Virajati membuat salah satu minuman yang terinspirasi dari keberadaan menu lauk Singang di Sumbawa atau sup kuah asam yang segar dan gurih berbahan bisa bermacam-macam, mulai dari ikan, ayam, udang, hingga kepiting. Jum’at 30 Juni 2023 sore itu, Cakra menggunakana teh oolong (selama ini ada white tea, green tea, oolong tea dan black tea), kunyit, jahe, serai, tomat, lemon, kecap Inggris, dan Tabasco dan simpel sirup. ‘’Saya kasi garnish nori. Rasanya manis asam dan gurih tapi disisi lain juga menyegarkan,’’ ujarnya.

Cakra Virajati menjelaskan bahwa terdapat tren menjual minuman teh di coffe shop. ‘’Tidak semua pengunjung bisa minum kopi,’’ katanya. Ia menyebutkan bahwa pasca Covid-19 masih membutuhkan minuman kesehatan salah satunya adalah teh. Entah itu keperluaan metabolism atau anti kanker. Contohnya memakai bahan daun camelia sinensis yaitu daun teh itu mengandung polifenol ECGC. ‘’Yang bermanfaat sebagai pencegah kanker,’’ ucapnya.

Selain itu tren minuman teh saat ini dengan rasa buah-buahan. Apalagi kita hidup di daerah tropis utamanya Indonesia, minuman dengan rasa buah masih menjadi primadona. Selanjutnya ada  minuman dengan rasa bunga-bungaan. Selanjutnya ada minuman dengan rasa nostalgia yaitu minuman yang bisa mengingatkan memori yang pernah misalnya pernah minum es teh tubruk atau mengingatkan pernah dibuatkan si mbah masa lalu.

Ia menyebutkan di daerah Jawa itu ada teh merek Gopek, Sintran, Tjatoet itu menjadi merek primadona. Es teh jumbo berasal dari the melati. ‘’Dan ini bisa menjadi peluang usaha. Selain itu juga tren rasa unik. Sekarang di mal mal ada es the dikasi keju, rasanya unik. Rasa baru ini bisa menjadi primadona,’’ katanya.

Kemudian ia juga mengatakan Leci teh biasa ditambah bahan lain misalnya tambah lemon atau rose atau mawar. ‘’Ini akan menjadi rasa yang unik,’’ ujarnya. Ini akan menjadi rasa yang baru yang bisa dijual sebagai menu baru yang bisa dijual kepada konsumen ini peluang ini yang masih sangat besar,

Selesai loka karya dilanjutkan kegiatan afternoon tea, di mana para peserta dapat mencicipi beberapa kudapan yang dipasangkan dengan racikan teh khusus. Menu yang disediakan antara lain adalah Salmon Éclair Cream Cheese yang dipasangkan dengan racikan teh dengan Dilmah Elixir of Pure Ceylon Black Tea with Peach Flavor, Tuna Cheese dan Arrancini yang dipasangkan dengan seduhan dingin dari Dilmah Oolong Tea with Jasmine Petals, dan Caramelized Popcorn yang dipasangkan dengan seduhan hangat dari Dilmah English Breakfast Tea.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed