by

Rekreasi di Dusun Aik Nyet Lombok Barat

BUWUN SEJATI – Taman wisata alam Aik Nyet terletak di Desa buwun Sejati Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Berada di dalam hutan mahoni, Aik Nyet merupakan salah satu dari beberapa tempat wisata di desa tetangga seperti Sesaot yang hanya ratusan meter jaraknya, atau tiga kilometer dari Taman Suranadi atau Sembilan kilometer dari Taman Narmada yang kesemuanya berlimpah air dari berbagai sumber di Kecamatan Narmada.

Jaraknya 19 kilometer awah timur laut dari kota Mataram, Aik Nyet yang artinya air yang dingin ini memiliki luas  10 hektar. Ditutupi pohon mahoni yang terjaga kelestariannya, udaranya cukup sejuk. Terletak di dekat gunung Arga Pura. Di sana ada beberapa kolam pemandian dan sungai Jangkok yang berbatu – batu besar yang ramai dijadikan tempat rekreasi jika air sungainya tidak pasang.

Ahad, 27 Maret 2022, ramai dikunjungi ratusan pengunjung yang merupakan minggu terakhir yang dimanfaatkan oleh warga dari berbagai asal di Lombok. Menurut Kepala Desa Buwun Sejati Muhidin,  taman wisata ini ditangani oleh BUMDes Arga Sari. ‘’Airnya berasaal dari berbagai sumber mata air,’’ kata Muhidin Selasa 29 Maret 2022.

Direktur BUMDes Arga Sari Made Geredeg menjelaskaan bahwa Aik Nyet menjadi tempat rekreasi. Biasanya pengunjung datang selespas salat Jum’at dan seterusnya Sabtu dan Minggu. Aik Nyet ini juga menjadi pilihan sewaktu peringatan Rebo Bontong atau Rabu terakhir pada bulan Maulud yang lalu dan menghadapi minggu terakhir menjelang puasa Ramadhan. ‘’Kalau ramai libur tahun baru, Idul Fitri atau libur yang lain bisa menghasilkan pemasukan Rp 70 juta sebulan,’’ ujarnya.

Guna memasuki areal taman wisata ini, pengunjung dikenai ticket masuk per orang Rp 5 ribu dan parkir kendaraan juga Rp 5 ribu.

Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat  Mursal kepada Tempo mengatakan Aik Nyet adalah hutan lindung. Kawasan hutan Registrasi Tanah Kehutanan (RTK) 1 Kelompok Gunung Rinjani.

‘’Fungsinya hutan. Tegakan utamanya pohon mahoni dan lain yang merupakan hutan yang bergfungsi sebagai gudang air di Mataram dan sekitarnya di pulau Lombok,’’ ucapnya.

Dijadikannya destinasi tujuan wisata (DTW) untuk menghindinari terjadinya kerusakan hutan di tempat itu. Diarahkan kepada pemanfaatan jasa lingkungan dengan cara membanagun DTW di tempat tersebut. Pendapatanya dari pembayaran parkir dan ticket mandi merupakan . Hasilnya dibagi sebagai pendapatan masyarakat 75 persen dan KPH dan dinas 25 persen. ‘’Dari pada harus menebang pohon. Lumayan besar pemasukan itu. Kalau mereka menebang pohon hasilnya juga tidak seberapa,’’ ucapnya.

Cara pengelolaan adalah kelompok masyarakat bekerja sama dengan Kawasan Pemangkuan Hutan (KPH) Rinjani Barat. Tidak hanya dengan Aik Nyet saja tetapi juga dengan desa lainnya yaitu Sesaot dan Pakuan. ‘’Di sana itu banyak dijadikan DTW karena keberadaan mata iar atau pemandian. Yang paling ramai ya Aik Nyet,’’ kata Mursal.

Menurut Mursal, pengunjungnya yang berasal dari sekitar pulau Lombok menikmati keindahan alam dan suasana sejuknya. Airnya keluar dari celah akar pepohonan yang jika musim kemarau akan terlihat airnya keluar. ‘’Bukan dari permukaan tapi air embulan atau enggeran. Dari sela pepohonan atau bebatuan,’’ ujarnya. Dinginnya air pemandiannya saat ini bisa mencapai 15 derajat.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed