by

Ramai Lagi Pendakian ke Gunung Rinjani

MATARAM – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady menyatakan kegembiraannya setelah lewat Pandemi covid-19, tidak lagi didaki oleh pecinta alam nasional saja. Tetapi kini mulai ramai didatangi pendaki asal mancanegara. ‘’Dulu sewaktu Covid-19 hanya pendaki nusantara yang datang,’’ katanya, Kamis 4 Mei 2023.

Selama periode libur Lebaran 2023 lalu, 19 – 25 April 2023 tercatat 1.135 orang yang datang mendaki rinjani yang memiliki ketinggi 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki danau Segara Anak serta sumber air panas Ai Kalak. ‘’WNI nya ada 868 orang dan berkat keterbukaan Indonesia dikunjungi orang asing, pendaki WNAnya ada 267 orang,’’ ujar Dedy Asriady.

Sampai kemarin, minat pendaki ke Rinjani cukup besar. Kuota yang ditetapkan 700 orang setiap harinya selalu penuh. Kuota pendakian yang ditetapkan setiap harinya melalui pintu pendakian Senaru Kabupaten Lombok Utara (KLU) 150, Sembalun Kabupaten Lombok Timur (Lotim) 150, Torean KLU 100, Timbanuh Pringgasela Lotim 100, Tetebatu Lotim 100, Aik Berik Lombok Tengah 100.

Selain pendakian Rinjani, juga didatangi pengunjung non pendakian seperti kunjungan antara lain pengobatan di sumber air panas dan ritual Mulang Pekelem umat Hindu. Jumlahnya 4.888 orang yang terinci WNI 4.884 orng dan WNA 4 orang.

Secara keseluruhan pendakian Rinjani ini menghasilkan penerimaan negara bukan pajak Rp 180,493 juta diantara estimasi pendapatan keseluruhannya Rp 1,447 miliar. Ini terinci untuk 70 travel organizer Rp 64,685 juta, 79 pemandu wisata Rp 78,4 juta, dan 206 porter Rp 171,5 juta.

Selebihnya untuk pendapatan penyedia makanan dan minuman Rp 276,1 juta, asuransi Rp 21,268 juta.

Seorang warga Kelurahan Dasan Agung Kecamatan Selaparang di Kota Mataram Nindia Utami, 29 tahun bersama tiga orang kawannya melakukan pendakian mandiri (tanpa banatuan porter) 24 – 26 April 2023 lalu. Berbekal Rp 1 juta per orang, ia mendaki melalui pintu gerbang Kandang Sapi Sembalun menuju Plawangan sebelum ke puncak atau danau Segara Anak. Ia yang telah tiga kali mendaki Rinjnai sejak 2021 lalu, melebihi sehari dari waktu tiga hari yang ditetapkan sehingga kena denda Rp 5 ribu. ‘’Enak di sana. Banyak sekali pendaki dari Jakarta dan Jawa,’ ucap Nindi penggilannya sehari-hari.

Waktu itu cuaca dingin disertai adanya hujan badai. Kalau semula Aik Kalak adalah sumber air panas, saat itu dingin.

Seorang mahasiswa Politeknik Pariwisata Lombok Muhammad Thabrani Abrar, 19 tahun, yang menyambi sebagai operator pendakian Trip Bareng Tab melakukan pendakian selama tiga hari Sabtu 29 April 2023 – Senin 1 Mei 2023 mengantar pendakian enam orang relasinya dari Medan, Jakarta dan Makassar. Memungut biaya masing-masing Rp 1,5 juta – Rp 1,7 juta include transportasi dari bandara atau pelabuhan kedatangaan dan keberangkatan balik, porter, tenda dan konsumsi pendakian, memulai pendakian dari pintu Sembalun dan keluarnya dari pintu Torean.

Ia merinci pendakian dilakukan dari pagi hari pukul 8 pagi dri Bawak Enau Sembalun menuju puncak via Plawangan tiba sore hari. Menginap semalam, kemudian dini hari pukul 2 mulai perjalanan ke puncak 3.726 meter. ‘’Sekitar jam 6 -8 pagi tiba di puncak,’’ kata Tabrani, Kamis 4 Mei 2024.

Rute ini juga dinilai berat sehingga ada yang menyebutnya melalui Bukit Penyesalan karena beratnya pendakian. Namun banyak yang tidak sadar sewaktu menjalani rute Bukit Penyesalan karena indahnya pemandangan yang dilaluinya.

Melalui Sembalun dan turun di Torean ini lebih enak karena pendakian naiknya sekali jalan dibanding jika naik dari Senaru KLU sebab harus dua kali pendakian jika ke danau dan kemudian melanjutkan menuju Plawangan.

Menjelaskan rute masuk melalui Sembalun, kontur jalannya relatif landai melalui padang sabana (savanna) ke Pos II. Bisa ditemui mata air untuk mengisi kembali perbekalan air minum. ‘’Di rute ini bisa naik ojek ataau sepeda,’’ ujarnya. Biaya perjalanan menggunakan ojek orang atau barang bawaan berupa sleeping bag+jaket+ tenda) seberat 12 – 15 kilogramsebesar Rp 150 ribu (tetapi bisa nego) sekali jalan ke Pos II.

Lain lagi yang dilakukan anggota Komunitas Sepeda Adhar Hakim ex Kepala Ombudsman Nusa Tenggara Barat.  Selama dua hari, awal pekan ini dari Sembalun menaiki sepeda melalui bukit Penyesalan hingga Pos II. ‘’Kami berdelapan yang naik dari Sembalun,’’ katanya.

Mereka sebenarnya gowes di dua lokasi yang berbeda. Sehari sebelumnya, melakukan di pintu Senaru KLU.  Di tempat start ini ada puluhan pegowes dari berbagai komunitas sepeda down hill di Mataram. ‘’Sekaligus deklarasi berdirinya kepengurusan NTB Mountain bike,’’ ujarnya.

Di Senaru mereka down hill di hutan garapan Universitas Mataram. Start dari pintu gerbang masuk Rinjani, turun ke Senaru. Di sana ada dua lintasan track,  SS1 dan SS2.

Untuk diketahui perjalanan pendakian ke Rinjani dari pintu gerbang Kandang Sapi Bawak Enau Sembalun itu melalui Pos I yang waktu tempuhnya dua jam. Kemudian dari Pos I menuju Pos II selama 60 menit. Dari Pos II ke Pos III waktunya 1,5 jam dan terakhir Pos III ke Pos IV juga dua jam. Seterusnya bermalam di Plawanagan sebelum akhirnya dini hari ke puncak Rinjani 3.726 meter dpl.(*)