MATARAM – Peduli pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Bank Indonesia Nusa Tenggaara Barat (BI NTB) sejak 2006, BI NTB mulai mengembangkan klaster UMKM produsen komoditas unggulan daerah maupun komoditas ekspor. Program ini bertujuan meningkatkan kinerja UMKM yang tergabung dalam klaster, sehingga pada waktunya dapat berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya, sejalan dengan perkembangan arah kebijakan BI, pengembangan klaster kini lebih diarahkan pada upaya meningkatkan supply komoditas penunjang ketahanan pangan, khususnya komoditas volatile food. ‘’Hal ini tak lain sebagai salah satu upaya Bank Indonesia dalam mendukung pengendalian inflasi,’’ katanya, Rabu 24 Juli 2024 setelah sehari sebelumnya, Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap menerima penghargaan dari Bupati KLU Djohan Sjamsu pada perayaan hari ulang tahun ke-16 KLU di Kota Tanjung KLU. .
Beberapa program yang telah dilaksanakan BI NTB di daerah KLU antara lain pertama, Klaster Sapi Ngiring Datu di Desa Ganggelang. Program pembinaan dan pendampingan oleh BI NTB sudah dimulai sejak tahun 2018. Kluster ini telah mengembangkan teknologi pertanian yang dapat mendukung kebutuhan pasar di KLU dan mampu mengembangkan produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi serta turut menyerap tenaga kerja bagi daerah sekitar.
Kedua, Klaster Telur Ayam Ras Telur Jago di Desa Santong. Program pembinaan dan pendampingan oleh BI NTB dimulai sejak tahun 2020. Hadirnya Klaster Telur Ayam Ras Telur Jago ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar tradisional KLU namun juga bekerja sama dengan pasar ritel modern, yakni Hypemart dan menjadi pemasok saat harga tinggi pada program operasi pasar. Sebagai salah satu desa unggas di KLU, Klaster Telur Ayam Ras Telur Jago juga telah melakukan pengembangan pakan mandiri untuk menekan biaya produksi.
Ketiga, Klaster Bawang Merah (Kelompok Baro IV) Kec. Bayan. Program pembinaan dan pendampingan oleh BI NTB dimulai sejak tahun 2021. Klaster Bawang Merah Kelompok Baro IV telah mengimplementasikan program integrated farming, yakni teknologi MA 11. Klaster ini juga turut mendorong penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar dan menjadi pemasok kebutuhan pasar di KLU.
Keempat, Programa Ssosial Bank Indoneisa (PSBI) Grand House Vanili di Desa Leong, KLU. Untuk mendukung produksi ekspor, BI NTB telah memberikan PSBI kepada kelompok binaan green house (kelompok Persatuan Vanili Leong), yg telah bekerjasama dengan aggregator ( CV Rempah Irganik Lombok) bertujuan untuk mendapatkan kualitas sesuai dengan permintaan pasar global khusunya pasar Amerika
PSBI ini merupakan langkah strategis mewujudkan stabilitas harga pangan dan optimalisasi potensi daerah yang terus digaungkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya mendapatkan apresiasi penghargaan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) atas dukungan terhadap peningkatan ekonomi dan investasi di Kabupaten Lombok Utara.
Pemda KLU mengapresiasi upaya pengembangan UMKM dari BI NTB melalui program klaster UMKM produsen komoditas unggulan maupun komoditas ekspor yang diberikan secara langsung.(*)