by

Potensi Investasi Pariwisata Setelah MotoGP

MATARAM – Penyelenggaraan Seri II MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika menjadi magnet baru Lombok yang mendunia akibat publikasi ke ratusan negara. Siaran langsung balapan ini menjadi promosi gratis untuk Lombok. Pasca penyelenggaraannya, secara otomatis harus siap menyempurnakan kebutuhan untuk menyempurnakan Mandalika.

Sebab, para investor akan melirik Lombok untuk membuka peluang usaha setelah Balai. ‘’Potensi pariwisata dan peluang investasi di sini tidak kalah menariknya,’’ kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Nusa Tenggara Barat Faurani yang selain bertemu dengan para menteri juga ratusan anggota Kamar Dagang dan Industri se Indonesia yang hadiri di Sirkuit Mandlaika.

Faurani mengaku sudah berbicara dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia selama tiga jam perihal potensi investasi di Lombok selain di Bali.

Untuk menangkap peluang sebagai magnet baru pengusaha di daerah harus siap menghadapi penyelenggaraan balap selanutnyua. Sebab, dari kegiatan sebelumnya, masih terlalu banyak pengusaha luar daerah yang ikut campur.

Ia menyatakan kekecewaannya terhadap penyelenggaraan Seri II MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, 18 – 20 Maret 2022 lalu. Sebab, semua diborong oleh pengusaha luar daerah. Tidak hanya masalah pengadaan 400 busa untuk transportasi yang membuat para penonton terlantar, penjualan ticket tetapi juga masalah penyedia catering dari luar daerah. ‘’Apa kurang enak masakan di sini,’’ ujarnya.

Menurut Faurani, rencanannya asosiasi pengusaha di Nusa Tenggara Barat akan diajak membicarakannya menghadapi kegiatan internasional lainnya yang akan berlangsung di sana. ‘’Dari sisi modal tidak ada kendala untuk pengusaha daerah,’’ katanya, Selasa 22 Maret 2022 siang.

Ia juga menyesalkan meningkatnya harga kamar hotel hingga empat kali lipat sebagai permainan dari kebanyakan pelaku dari luar daerah.

Diharapkan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pemyelenggara MotoGP mengambil kebijakan longgar terhadap keterlibatan pengusaha daerah. Buktinya para pelaku kegiatan (EO – event organizer) asal luar daerah kenyataannya diback up putra daerah untuk menyelesaikan masalah yang didhadapinya. ‘’Mereka tidak tahu medan di daerah. Akhirnya para putra daerah yang menyelesaikan,’’ ujarnya.

Dikatakan bahwa EO di daerah dinilai mampu melaksanakan kegiatan mendukung MotoGP. Selama ini kurang banyak pengusaha daerah yang dilibatkan. ‘’Hanya yang kecil – kecil yang diurus pengusaha lokal,’’ katanya kemudian.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed