PLN Tambah Daya 15 MW Sistem Kelistrikan Lombok

MATARAM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat dalam komitmennya menjaga pasokan listrik ke pelanggan, menambah mesin pembangkit berkapasitas 15 MW. Mobilisasi peralatan dan mesin pembangkit sudah dimulai sejak bulan Desember 2023 silam. Melalui serangkaian instalasi instrument dan peralatan, mesin pembangkit tersebut secara bertahap telah berhasil terpasang. Puncaknya pada tanggal 31 Januari 2024, seluruh mesin yang sudah terpasang telah berhasil melalui proses energize dan masuk dalam sistem kelistrikan Lombok.

Proses energize atau “pemberian energi” adalah sebuah proses mengalirkan arus listrik ke dalam suatu sistem, komponen, atau peralatan untuk membuatnya beroperasi. Hal ini mencakup serangkaian tindakan, dari menghubungkan sumber listrik ke mesin, atau mengaktifkan aliran listrik ke jaringan distribusi.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menjelaskan bahwa Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Nusa Tenggara Barat telah berhasil mengawal dan memastikan proses energize kabel arah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Jeranjang ke Gardu Induk (GI) Jeranjang telah berjalan dengan lancar dan maksimal. ‘’Energize mesin pembangkit 15 MW ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat NTB,’’ katanya.

Telah dipastikan bahwa proses energize ini berjalan dengan lancar dan maksimal, sehingga dapat mendukung kebutuhan listrik masyarakat NTB secara optimal.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk meningkatkan kapasitas daya dan memastikan ketersediaan listrik yang memadai di pulau Lombok. Diharapkan, dengan energize mesin pembangkit 15 MW ini, pasokan listrik di pulau Lombok dapat lebih stabil dan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pemakaian energi listrik di pulau Lombok.

Sebelumnya, PLN melakukan pemeliharaan kubikel (kubikel istilah umum mencakup peralatan switching dan kombinasinya dengan peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur) dan melakukan mobilisasi kubikel yang diperlukan dari GI Ampenan menuju GI Jeranjang. Pemilihan kubikel yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa pemasangan mesin pembangkit 15 MW tidak mengganggu operasional sistem lainnya dan dapat berjalan lancar.

PLN melaksanakan pemeliharaan dan mobilisasi kubikel ini sebagai bagian dari persiapan untuk mengintegrasikan mesin pembangkit kapasitas 15 MW ke dalam GI Jeranjang. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa sistem kelistrikan di lombok siap menerima tambahan kapasitas daya yang diperlukan,” ujar Djarwo.

Dengan masuknya 15 MW kedalam sistem kelistrikan lombok, menambah daya mampu pembangkit di sistem kelistrikan lombok menjadi 336 MW dengan beban puncak tertinggi pada tahun 2024 sebesar 315 MW.

Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan masyarakat sehingga proses penambahan mesin pembangkit 15 MW berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Upaya PLN tidak berhenti sampai disini saja. ‘’Kami berikhtiar kembali untuk mengawal proses penambahan mesin pembangkit selanjutnya sebesar 25 MW. Mohon doa dan dukungannya kembali” ucap Djarwo.(*)