PLN NTB Menerapkan Digitalisasi Pengelolaan Material

MATARAM – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB resmi menerapkan sistem digital pengelolaan material retur gudang yang terintegrasi dengan Aplikasi Gudang Online di kantor PLN UIW NTB.  Sistem tata kelola ini dijalankan sebagai wujud transformasi digital pengelolaan material/aset retur sehingga dapat mengakomodasi pencatatan status di gudang PLN.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan bahwa sistem tata kelola Material Return and Warehouse Inventory (MRWI) ini merupakan standarisasi tata kelola pergudangan yang mengatur seluruh aspek secara end-to-end untuk optimasi nilai inventory. Material return sendiri adalah material yang dikembalikan ke gudang karena kelebihan atau sisa pemakaian dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau hasil pembongkaran (bekas pakai).

Hal ini berarti sistem digital terintegrasi dari sejak material diproduksi sampai material digunakan dan dihapusbukukan. ‘’Sehingga kita dapat mengidentifikasi siklus hidup dari setiap individu material atau aset yang dimiliki, ” kata Djarwo.

Sistem digital pengelolaan inventory yang terintegrasi dengan sistem pelayanan teknis (Yantek Mobile) ini menjadi triggering event saat terjadi gangguan dapat terintegrasi dengan data stock material dan data material retur, dan pencatatan transaksi material dapat dilakukan secara real time di sistem.

Digitalisasi pengelolaan material retur nantinya akan dapat mengakomodasi pencatatan status dan proses pengembalian ke gudang sampai dengan pengklasifikasian material/aset retur tersebut. Hal ini akan membuat proses diidentifikasi menjadi lebih efektif. ”Jadi kita akan dapat  mengidentifikasi apakah material/aset retur itu masih berfungsi dengan baik atau sudah rusak dengan cepat,” ujar Djarwo.

Ia mnjelaskan nantinya akan ada empat kondisi status dari pengklasifikasian material/aset retur tersebut di antaranya material/aset retur masih berfungsi dengan baik sehingga bisa direlokasi ke tempat lain, sudah rusak namun masih dalam masa garansi, sudah rusak di luar masa garansi tetapi masih bisa diperbaiki, atau sudah rusak dan memang tidak bisa diperbaiki untuk selanjutnya diusulkan penghapusan.

Melalui digitalisasi ini, diharapkan pengelolaan inventori di gudang PLN menjadi lebih simpel dan rapi. Selain itu, seluruh proses di gudang dapat dimonitor bersama. ‘’Dengan adanya perbaikan ini, kami optimis dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik,” ucap Djarwo.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *