by

Perkenalkan Makanan Tradisional untuk Kuliner Penonton Balap MotoGP

MATARAM – Sudah pernah menikmati makanan tradisional Lombok dan Sumbawa? Jika ingin mengenal dan menikmatinya kalau datang menonton ke Sirkuit Mandalika, 18 – 20 Maret 2022 nanti, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) ingin menyajikannya.

Selama ini di Lombok ada jajajan pasar seperti Cerorot, Nage Sari, Kemerodok, Serabi Lak – Lak dari Pasar Keruak juga ada lauk tradisional seperti Ares yang terbuat dari bungkil batang pisang, sate Bulayak dari Narmada, Rebong yaitu sayaur dari tunas bambu muda, Singang Sepat yang berbahan ikan yang merupakan menu lokal berasal dari Sumbawa.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB fathul Gani mengatakan akan meminta hotel termasuk homestau srana hunaian ppariwisata dan restoran juga menyajikan makanan tradisional tersebut. ‘’Ini kesempatan memperkenalkan kuliner daerah,’’ katanya, Sabtu 5 Maret 2022 petang.

Pemprov NTB akan memanfaatkan momentum MotoGP untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional kepada puluhan ribu penonton yang hadir di NTB. Sebelumnya, DKP NTB melakukan koordinasi dengan penyedia jasa, terkait makanan tradisional apa yang dibutuhkan.

Kemudian dikatakan oleh Fathul Gani bahwa pemesanan tempat penginapan lebih awal oleh penonton MotoGP juga dinilai memudahkan pengelola untuk menawarkan makanan tradisional yang dibutuhkan. Mulai dari makanan berat hingga jajanan sebagai ringan. “Nah yang lain kalau kita menyesuaikan dengan makanan Eropa atau diluar Asia, kita pastikan makanan olahan itu tersedia, dan hotel cepat menyesuaikan soal ini,” ujar Fathul Gani.

Berdasarkan survey beberapa spot, mereka coba memperkenalkan makanan tradisional, seperti di Tete Batu Lombok Timur, ternyata wisatawan mancanegara itu lebih mencari makanan tradisional dan itu mereka siapkan.

Menurut Fathul Gani, semakin banyak pengunjung yang mengkonsumsi makanan tradisional, akan mempermudah pengelola akomodasi memenuhi kebutuhan bahan baku. Mengingat sebagian besar kebutuhan baku makanan tradisional berasal dari dalam daerah.

Selain melalui tempat penginapan, DKP NTB juga sudah menyiapkan 1 stand khusus pada 3 hari gelaran MotoGP yang seluruh isinya menyediakan makanan tradisional. Upaya itu untuk memperkenalkan lebih banyak jenis makanan tradisional NTB kepada puluhan ribu penonton dari berbagai daerah termasuk kepada penonton dari mancanegara.

DKP juga mendapartkan stand yang diisi semua jenis makanan tradisional agar penonton akan tau begitu banyaknya jenis makanan tradisional Lombok Sumbawa. ‘’Jangankan bicara Ayam Taliwang yang sudah mendunia, penonton bisa menemukan cerorot, nagesari, maupun olahan yang terkenal dari bungkil pisang yaitu ares,” ucap Fathul Gani.

Khusus untuk Ares atau olahan batang pisang, kata Fathul, di Eropa menjadi makanan yang banyak dicari dan memiliki harga tinggi. Sejauh ini, orang Eropa mengenal batang pisang untuk pembuatan jus yang sehat, namun di NTB mereka akan dapat mengetahui olahan ares menjadi lauk pauk.

Warung apresiasi didirikan juga untuk melengkapi keperluan penonton yang akan menginap di lahan yang dimiliki Pramuka NTB. Fathul Gani yang juga Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka NTB juga menyiapkan area Bumi Perkemahan di Mataram seluas 1,2 hektar dan di Karang Bayan Lingsar Lombok Barat seluas 2,2 hektar untuk kebutuhan tenda menginap para penonton yang memerlukannya.

Bekerja sama dengan agen perjalan wisata, di lahan kemah tersebut bisa didirikan ratusan tenda lengkap dengan kamar mandi dan toiletnya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed