by

Percepatan Pengembangan KEK Pariwisata Mandalika

JAKARTA – Percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika terus berjalan. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indone-sia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan The Mandalika, memastikannya dengan ditandatanganinya dua Kontrak Paket Pekerjaan Konstruksi Mandalika Urban Tourism Infrastructure Project (MUTIP) yaitu Paket I dan Paket II, senilai total Rp1,7 Triliun.

Melalui penandatan-ganan kontrak ini, ITDC memastikan proyek MUTIP tetap berjalan sesuai rencana awal, di tengah masih berlangsungnya pandemi global COVID-19.  ITDC merilis adanya penandatangan kontrak tersebut, Selasa 2 Maret 2021 malam.

Program MUTIP ini dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global meru-pakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Pada hari ini, Selasa 2 Maret 2021 dilakukan penandatanganan Kontrak Paket I antara ITDC dengan Joint Venture PT PP (Persero) – PT Wijaya Karya (Persero) – PT Bunga Raya Lestari (BRL) (JV PP-WIKA-BRL). Melalui kontrak ini, JV PP-WIKA-BRL akan segera memulai pekerjaan konstruksi infrastruktur dasar di area Barat dan Tengah The Mandalika.

Kontrak Paket I meliputi pekerjaan infrastruktur dasar antara lain pekerjaan jaringan jalan lengkap dengan drainase, box utilitas, lanskap dan penerangan jalan; pekerjaan normalisasi sungai berikut tempat evakuasi sementara dan pintu air; pekerjaan pembangunan fasilitas amenity core dan gerbang kawasan; serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.

“Kami senang sekali bisa memulai lagi kontrak pekerjaan konstruksi infrastruktur di The Mandalika hari ini, kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.

Hal ini menunjukkan komitmen ITDC dalam mempercepat pembangunan The Mandalika khususnya melalui program MUTIP yang dibiayai oleh AIIB. Melalui pekerjaan ini ITDC memastikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika terus berjalan, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club.

Selain untuk meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor untuk masuk dan ber-sama-sama mengembangkan The Mandalika, percepatan pembangunan ini juga kami pastikan untuk mempersiapkan kawasan The Mandalika. ”Menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai,” ujar Abdulbar M Mansoer.

Kontrak Paket II akan ditandatangani pada minggu ini juga antara ITDC dengan Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero) (JO HK-ADHI), untuk pembangunan infrastrukturdasar di area Timur The Mandalika. Paket II ini meliputi antara lain pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur, serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.

Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi baik oleh JV PP-WIKA-BRL maupun JO HK-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pin-jaman.

ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan penda-naan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar.

Sementara proyek infrastruktur dasar yan masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Him-punan Bank Negara (HIMBARA).(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed