MATARAM – Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung meminta Kepala Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Berry Arifsyah Harahap lima pesan diantaranya:peran utama BI di daerah sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan agar terus dilanjutkan dan ditingkatkan melalui penguatan diseminasi laporan perekonomian kepada investor sehingga semakin tertarik berinvestasi, melakukan asesmen asesmen yang sesuai dengan konteks dan tantangan di sini, serta mensinergikan program-program BI dengan inisiatif strategis nasional yang ada di NTB.
Pesan tersebut disampaikan Juda Agung sewaktu mengukuhkan Berry Arifsyah Harahap, Jum’at 3 November 2023 pagi di Mataram. Hendaknya bersinergi dan berkolaborasi dengan pimpinan lembaga lain juga pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan perekonomian di Provinsi NTB. ‘’Terkhusus dalam upaya mendorong destinasi pariwisata super prioritas yang saat ini sedang berjalan dan telah memiliki beberapa proyek strategis nasional,’’ katanya.
Menurutnya, kerja sama yang sudah berlangsung erat dengan Pemerintah Provinsi NTB agar terus dioptimalkan, seperti pengendalian dampak El Nino yang penting untuk terus dilakukan bersama antara BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Terkhusus pada program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di NTB yang saat ini berjalan sangat baik.
Diketahui bahwa angka inflasi di Provinsi NTB pada bulan Oktober tahun 2023 sebesar 2,26 persen (y.o.y) lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 2,56 persen (y.o.y) selain itu PDRB NTB pada Triwulan II tahun 2023 menunjukkan angka yang cukup melandai dengan total angka sebesar -1,54 persen namun dari sektor non tambang menunjukkan peningkatakan yang postif di angka 4,11 persen.
Dorongan terhadap UMKM agar terus diperkuat. NTB memiliki program yang sangat baik, yaitu mendorong ekspor non tambang, antara lain ikan tuna, manggis, dan vanilli. Pemberdayaan petani yang dibantu agregator profesional berhasil merealisasikan ekspor lebih dari Rp 3 milyar tahun ini. Ke depan, potensi ekspor non tambang yang baik tsb agar terus diperkuat, sehingga dapat menjadi new source of economic growth di NTB.
Juda Agung pun meningatkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah perlu terus ditingkatkan. Percepatan sertifikasi halal mulai dari hulu ke hilir seperti yang saat ini sudah dilakukan dengan Halal Center Universitas Nahdlatul Ulama dan menghasilkan 98 sertifikat halal pada tahun 2023), kemudian pemberdayaan ekonomi pesantren, serta literasi dan edukasi Eksyar adalah area-area yang perlu terus menjadi fokus penguatan.
Di bidang sistem pembayaran, digitalisasi pembayaran dan pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) perlu terus dilakukan. Monitoring dan pengawasan atas penyelenggara KUPVA Bukan Bank (BB) berizin juga agar dilakukan konsisten, sehingga tidak digunakan sebagai tempat kejahatan APU PPT.
Juda Agung melaksanakan pengukuhan jabatan Berry Arifsyah Harahap di Ruang Serbaguna KPwBI Provinsi NTB menggantikan posisi Heru Saptaji yang melanjutkan tugasnya di KPwBI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelum menjabat sebagai Kepala Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap adalah seorang Ekonom Ahli di KPwBI Provinsi Jawa Tengah.(*)