MATARAM – Hingga Ahad 21 Agustus 2022 sore, pendaki asal Portugis Boaz Tan Anam, 37 tahun, yang tewas akibat jatuh sewaktu pendakian di Gunung Rinjani masih dilakukan upaya evakuasi. Sebanyak 35 orang anggota tim yang berasal dari berbagai unsur belum melaporkan penanganannya di lokasi puncak.
Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dwi Pangestu, belum ada info penanganannya. ‘’Kami masih menunggu info dari lokasi di Rinjani,’’ katanya, Ahad 21 Agustus 2022 sore..
Ia mengatakan tim evakuasi yang berasal dari Balai TNGR, Damkar Lombok Timur, Basarnas Mataram, Brimobda NTB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lombok Timur, EMHC, SAR Lombok Timur, diberangkatkan dari di shelter Emergency Plawangan Sembalun., Jum’at 19 Agustus 2022 pukul 19.26 Waktu Indonesia Tengah. Sabtu 20 Agustus 2022 dini hari pukul pukul 5.30 Waktu Indonesia Tengah sudah bergerak.
Tim evakuasi dan peralatan tiba di puncak Gunung Rinjani dilanjutkan dengan persiapan menuju titik jatuhnya korban. Pukul 15.15 Wita, tim berhasil turun ke lokasi korban dan berusaha melakukan tindakan evakuasi. Pukul 18.37 Wita, tim memutuskan untuk melanjutkan kegiatan evakuasi Ahad 21 Agustus 2022.
Selama proses evakuasi berlangsung para pendaki hanya diperbolehkan sampai Plawangan Sembalun sedangkan jalur menuju puncak Rinjani untuk sementara .
Boaz Tan Anam, kelahiran Israel,tetapi berkebangsaan Portugis dilaporkan jatuh dan meninggal dunia di puncak Gunung Rinjani, Jumat 19 Agustus 2022 sekitar pukul 05.30 Wita.
Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit, menjelaskan posisi korban jatuh di lereng bagian barat laut atau arah danau segara anak,” ujar Nanang. Jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter Sedangkan dua orang rekannya telah dibawa turun oleh pemandu pendakian melalui jalur Bawak Nao di Sajang Sembalun.(*)