MATARAM -PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), melalui program Sisternet, kembali menggelar Festival Webinar Pintar (FWP), pada 9-10 Desember 2022. Kegiatan berupa pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan para perempuan pemilik UMKM di Indonesia untuk dapat menghadapi tantangan yang akan terjadi di tahun 2023, sekaligus juga memberikan informasi mengenai berbagai peluang yang ada melalui kelas-kelas pelatihan yang dibutuhkan.
Lebih dari 3.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah akan mengikuti webinar dan workshop secara hybrid ini. Program Festival Webinar Pintar 2022 ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Festival Webinar Pintar 2022 juga akan menyelenggarakan Kompetisi Modal Pintar. Kompetisi ini merupakan sebuah program inkubasi bisnis atau pembinaan bagi UMKM. Para peserta akan mendapatkan hadiah modal dan juga kelas inkubasi pendampingan yang akan diberikan oleh Sisternet.
Untuk dapat mengikuti Kompetisi Modal Pintar ini, para peserta Festival Webinar Pintar 2022 diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian kelas pelatihan atau webinar serta mengumpulkan artikel rencana bisnis selama lima tahun ke depan.
Pada tahap awal, para peserta Festival Webinar Pintar boleh mengikuti program inkubasi Kompetisi Modal Pintar. Seleksi akan dilakukan untuk menjaring para peserta UMKM potensial yang bisa lanjut ke seleksi tahap berikutnya. Hanya ada 10 peserta saja yang akan dipilih untuk mendapatkan hadiah modal sebesar Rp 200.000.000 juta serta inkubasi bisnis dan juga pendampingan selama 2 bulan.
Festival Webinar Pintar 2022 merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Pada penyelenggaraan 2021, program pelatihan bisnis ini diikuti oleh sekitar 120 peserta perempuan pelaku dan pemilik UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi Modal Pintar juga diselenggarakan, dengan 5 peserta menjadi pemenangnya. Program ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 yang menyasar ke kalangan perempuan pengelola UMKM. Diharapkan forum ini dapat memfasilitasi kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi para perempuan dalam mendukung ekonomi Indonesia. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang saat ini terjadi, penting bagi semua pihak untuk semakin erat dalam membangun sinergi ekonomi.
Perlu bagi warga Indonesia semakin mengenali dan menggali potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh perempuan, ‘’ Bahwa di tengah pelambatan ekonomi, masyarakat dapat bertahan karena kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh perempuan pelaku UMKM, ‘’ kata Bintang Puspayoga.
Adanya revolusi teknologi informasi dan komunikasi akan semakin memudahkan kita semua meningkatkan kapasitas, keahlian dan kemampuan para perempuan membangun usaha ekonominya dan membangun jejaring ekonomi para perempuan..
Bintang menyebut, berdasarkan data BPS 2021, persentase pengguna internet perempuan 2021 sebesar 47,08 persen sedangkan laki-laki 52,52 persen, dan secara umum presentase perempuan yang memiliki telepon seluler sebesar 60,58 persen lebih rendah dari laki-laki. Jumlah perempuan yang lulus dari STEM tingkat tinggi di Indonesia juga hanya 37 persen dibandingkan 63 persen lulusan laki-laki.
Di sisi lain, lanjut Bintang, kewirusahaan saat ini perempuan menempati posisi yang lebih unggul. Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM mencatat dari total UMKM di Indonesia yang berjumlah 65,5 juta, 64 juta nya adalah usaha mikro dimana lebih dari setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Karena itu, perempuan memiliki peran dalam pemulihan ekonomi nasional yang saat ini berada di tataran baru.
Untuk mendukung peran perempuan dalam mewujudkan ekonomi diperlukan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi serta sumber daya manusia yang cakap dan memiliki literasi digital dan literasi keuangan yang tinggi. Oleh karena itu, pelatihan terhadap pelaku usaha kecil dan mikro sangatlah penting untuk dikembangkan.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 yang menyasar ke kalangan perempuan pengelola UMKM. Menurutnya, program pelatihan dari XL Axiata dan Sisternet ini sangat sesuai dengan fakta bahwa 64,5 persen UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Menurutnya, pemerintah sedang menciptakan ekosistem yang baik tentang kewirausahaan nasional dengan target 1 juta wirausaha mapan baru di tahun 2022 ini.
Teten mengatakan harapannya, upaya ini bisa menjadi semangat sinergi yang sama dengan XL Axiata beserta seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap beragam diskusi yang baik dapat tercipta pada kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 ini, sehingga dapat memunculkan inovator dan agregator baru dalam mendorong lahirnya wirausaha perempuan di tanah air. ‘’Saya menyambut baik kick-off pelatihan Festival Webinar Pintar 2022 yang sekaligus kampanye 1 juta womenpreneur Indonesia agar bisa go digital dan naik kelas di tahun 2023,” ujarnya.
Teten menambahkan, transformasi digital secara utuh menjadi sangat penting dalam memajukan wirausaha perempuan agar memiliki daya saing di era digital. Womenpreneur Indonesia harus dipersiapkan agar nantinya dapat mengoptimalkan sepenuhnya potensi ekonomi digital yang diproyeksikan sebesar Rp 4.531 triliun di 2030. Menurutnya, program yang diinisiasi oleh Sisternet dan XL Axiata ini juga selaras dengan arahan Presiden RI dalam mendorong 30 juta UMKM terhubung dalam ekosistem digital di tahun 2024.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, melalui program Sisternet, berkomitmen untuk mendukung perempuan Indonesia memiliki hak yang sama dengan laki-laki terutama dalam bidang digital teknologi dan harus memiliki kemampuan literasi digital agar siap menghadapi kondisi ekonomi yang tidak mudah saat ini.
Karena itu, Festival Webinar Pintar tahun 2022 ini juga menjadi sarana kami untuk membekali teman-teman perempuan pemilik UMKM melalui pelatihan-pelatihan yang relevan dan sesuai kebutuhan agar mereka lebih tangguh dan tetap mampu memanfaatkan potensi dan peluang yang ada di tahun 2023.”
Dian menambahkan, sejak awal kemunculannya di tahun 2020, pandemi COVID-19 telah banyak memberikan dampak di hampir seluruh sektor dalam kehidupan. Ditambah terjadinya krisis politik di sejumlah negara, perekonomian dunia kini terpuruk dan terancam terjadi resesi ekonomi yang berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah menurunkan tingkat daya beli masyarakat. Semua itu sedikit banyak akan berpengaruh pada kinerja bisnis UMKM, yang turut menjadi perhatian XL Axiata.(*)