MATARAM – Untuk kepentingan industri halal dan menghadapi penyediaan daging qurban menjelang Hari Raya Idul Adha, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (KPW BI NTB) melatih 50 orang dari masing-masing kelurahan dan 75 orang perwakilan masjid di Kota Mataram dilatih sebagai pendamping proses produk halal (PHH), selama empat hari sejak 21 Juni 2023 kemarin,
Pelatihan bekerja sama dengan Halal Center Universitas Nahdlatul Ulama NTB ini guna mewujudkan Halal Value Chain. Pelaku usaha agar memanfaatkan peluang pengajuan sertifikat halal secara gratis (Sehati) sebelum 17 Oktober 2024. ‘’Sehingga seluruh produk UMKM sudah tersertifikasi halal,’’ kata Asisten 3 Sekretarirs Daerah Kota Mataram Evi Ganevia.
Setelah menyelesaikan kurikulum Pelatihan PPH selama empa hari kegiatan teori dan praktek, diharapkan di setiap kelurahan di Kota Mataram terdapat sekurangnya satu orang pendamping PPH yang qualified dan memiliki akses ke aplikasi SIHALAL yang dapat memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
Untuk Pelatihan Penangaan Hewan Kurban diharapkan dengan materi yang didapatkan oleh peserta Takmir Masjid, dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang seluruh rangkaian ibadah kurban, sehingga pelaksanaan rangkaian ibadah Kurban di Kota Mataram tahun ini dapat disempurnakan sesuai dengan Syariat Islam dan Hasanah. Mulai dari pemilihan hewan kurban, penanganan hewan kurban, juru sembelih, tata cara penyembelihan hewan kurban, hingga penanganan daging hewan kurban.
KPw BI NTB juga mengharapkan keterlibatan seluruh stakeholders terkait khususnya di Kota Mataram, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing, baik kepada Pemerintah, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan lembaga Halal Center, untuk mendukung percepatan terwujudnya ekosistem halal di NTB. Termasuk kepada seluruh peserta pelatihan agar berperan aktif dan menjadi katalisator akselerasi pengembangan halal value chain di Kota Mataram dan Provinsi NTB.
Untuk melengkapi wawasan dan pemahaman peserta kegiatan, selain materi utama sertifikasi Pendamping PPH, dan Penanganan Hewan Kurban, kepada seluruh peserta diberikan materi tentang Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia dan materi Digitalisasi Sistem Pembayaran menggunakan QRIS yang dilanjutkan User Experience QRIS dengan donasi ke QR Baznas NTB, oleh Tim Edukasi BI NTB.
Menurut Deputi Kepala KPw BI NTB Achmad Fauzi, Industri Halal Dunia saat ini semakin menggeliat. Pertumbuhan ekonomi Islam global diperkirakan akan terus meningkat dan dapat mencapai angka USD 2,8 triliun pada tahun 2025. ‘’Halal saat ini bukan hanya berbicara tentang “belief” atau dogma Islam saja, ‘’’ ujarnya.
Halal disebutkan sudah bertransformasi menjadi kebutuhan dasar bukan hanya bagi muslimin, tetapi juga bagi non-muslim karena industri halal telah berkembang dalam konteks peningkatan quality control, kesehatan, keamanan, keselamatan serta juga perlindungan konsumen. Sehubungan dengan itu Indonesia sebagai pemilik populasi Islam terbesar di dunia, perlu melakukan akselerasi untuk menjadi Pusat Halal Dunia, salah satunya melalui Badan Pelaksana Jaminan Produk Halal yang mewajibkan seluruh produk makanan dan minuman, jasa penyembelihan dan hasil sembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman, pada tanggal 17 Oktober 2024 harus sudah tersertifikasi halal.(*)