by

Pasca WSBK Tanpa Klaster Covid-19 di Sirkuit Mandalika

MANDALIKA – Memasuki dua pekan pasca terlaksananya perhelatan MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Pirelli Indonesian Round 2021 pada 19-21 November 2021, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika Lombok NTB, memastikan event WSBK telah sukses menerapkan protokol kesehatan (protkes).

WSBK Indonesian Round 2021, yang merupakan event olahraga internasional terbesar pertama yang diselenggarakan di Indonesia dan satu-satunya event WSBK 2021 yang diselenggarakan di Asia pada masa pandemi, terbukti berhasil digelar tanpa memicu munculnya kasus COVID-19 yang berasal dari penonton maupun penyelenggara event. Tidak adanya klaster baru COVID-19 ini tercatat dalam laporan yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI atas data yang disusun oleh RSUD Provinsi NTB bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah serta ITDC Group.

Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menyebutkan bahwa setelah mengakumulasi data selama tiga hari pelaksanaan WSBK, ITDC menerima informasi bahwa tidak terdapat kasus COVID-19. Virus ini memiliki masa inkubasi selama 14 hari dan setelah kami pantau bersama, tidak ada laporan mengenai klaster baru COVID-19 pada penonton WSBK maupun penyelenggara. ”Artinya, seluruh rangkaian pelaksanaan protkes telah terimplementasi dengan baik, ditinjau dari penyusunan skema protkes hingga pengaturan flow penonton,” katanya.

Penyusunan skema protkes menjadi krusial mengingat event WSBK di The Mandalika mendatangkan lebih dari 700 orang kru dan tim balap dari luar negeri serta mengizinkan berkumpulnya kurang lebih 25.000 penonton dan melibatkan lebih dari 1.400 petugas di lapangan.  Untuk itu, ITDC Group telah berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kemenkes RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah, dan RSUD Provinsi NTB dalam menyusun skema protkes sebaik mungkin dan turut mengawasi penerapannya selama event berlangsung.

Skema protkes mencakup aturan protkes bagi seluruh pihak yang terlibat, kesiapan sarana prasarana kesehatan, serta pengaturan flow penonton saat menuju dan memasuki area Sirkuit. Penonton yang yang memasuki area Sirkuit diwajibkan melakukan swab antigen (1×24 jam) atau PCR (2×24 jam), pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, dan telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali.

Syarat ini selanjutnya diperiksa oleh petugas di tiga titik antara lain, area Bazaar Mandalika, area utara Sirkuit, dan Tanjung Aan, The Mandalika, yang didukung oleh kesiapan sarana prasarana kesehatan berupa penyediaan swab antigen dan PCR di sejumlah tenda protkes di area The Mandalika, berikut tenda medis, mini klinik, dan ambulans lengkap dengan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas setiap hari.

Penanganan yang cepat juga dilakukan apabila ditemukan suspek COVID-19 saat penonton melakukan skrining. Penonton yang tersuspek COVID-19 diarahkan dan ditangani oleh nakes pada tenda medis yang disediakan untuk melakukan isolasi mandiri dan diberi pilihan untuk dirujuk ke Rumah Sakit atau pulang ke rumah masing-masing.

Melalui skema tersebut hampir dipastikan bahwa penonton yang tiba di lokasi sirkuit adalah penonton yang sudah tersaring dan terverifikasi. ”Mereka tidak terdampak COVID-19, ” ujarnya.

ITDC menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penerapan protkes ini terutama para penonton yang telah disiplin protkes. Tidak terjadinya klaster baru COVID-19 dari penyelenggaraan WSBK menjadi sebuah prestasi kolaboratif kebanggaan bersama.  ”Kedepannya, skema protkes ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya transmisi COVID-19 pada event-event serupa,” ucap Arie.

ITDC Group juga menerima laporan bahwa seluruh pembalap dan panitia penyelenggara termasuk Dorna Sports juga tidak terpapar COVID-19 di The Mandalika maupun kembali ke negara asal. Para pembalap dan tim official telah melakukan proses karantina saat tiba di Jakarta kemudian mengikuti prosedur protkes yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia.

Keberhasilan kolaborasi antar instansi dalam menyelenggarakan event berskala besar tanpa menimbulkan klaster baru ini dapat dijadikan acuan penyelenggaraan event-event berskala besar lainnya di Indonesia. Dan menyambut gelaran MotoGP 2022 mendatang, ITDC siap untuk kembali berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dalam hal penerapan protkes yang lebih optimal mengingat jumlah penonton yang diprediksi akan lebih besar. Dengan apa yang telah kami lakukan ini, kami berharap semakin banyak event berskala internasional dapat terselenggara di Indonesia, khususnya The Mandalika, sehingga akan mampu mempercepat pemulihan industri pariwisata tanah air,” kata Arie.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed