by

Pasang Bendera Putih, Pedagang Lapak Pelabuhan Ampenan Ditemui Gubernur NTB

MATARAM – Setelah memasang kain putih tanda menyerah akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Mataram, para pedagang lapak di Pantai Pelabuhan Ampenan ditemui Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah dan istrinya Niken Saptarini Widyawati, Senin 2 Agustus 2021 siang.

Di sana, 103 orang pedagang yang menanggung hutang dan tidak mampu membayar akibat kehilangan pendapatan, diberikan bantuan sembako, modal usaha dan penundaan pembayaran angsuran pinjaman bank.

Sejak PPKM diberlakukan, para pedagang yang semula mulai berjualan dari pukul 17.00 sampai 22.00 Wita harus menutup lapak pukul 19.00. Kondisi ini membuat para pedagang menyerah   karena jam buka yang singkat dan sepinya pembeli.

Kepala Lingkungan Melayu Bangsal, Sumini mengatakan, kibaran bendera putih dibenarkannya sebagai tanda menyerah. Pedagang yang juga warga kampungnya selain tak mendapatkan pemasukan memadai selama pandemi juga mengalami tekanan dari pihak bank dan koperasi karena tak membayar angsuran pinjaman. “Menurut saya sudah sangat berlebihan dan merasa pihak bank dan koperasi tidak mau tahu kondisi kami karena berkurangnya penghasilan, ” ujar Sumini.

Ia mengatakan, pinjaman rata rata sebesar Rp 3 juta itu dipaksakan dibayar oleh pedagang meski ia telah memberikan surat rekomendasi sebagai pejabat lingkungan yang menjamin urusan pinjaman para pedagang dikembalikan dengan pembayaran angsuran yang tertunda karena berkurangnya omzet penjualan. Selain sepi pembeli, pedagang juga harus memenuhi kebutuhan sehari mulai dapur sampai biaya anak sekolah.

Zulkieflimansyah yang didampingi pejabat Otoritas Jasa Keuangan NTB, Bank NTB Syariah dan Dinas Koperasi dan UMKM serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) NTB paket sembako, dan uang tunai Rp 200 ribu, bantuan pinjaman qordhon hasanah melalui masjid sebesar Rp 3 juta dan pinjaman syariah program Mawar emas Bank NTB Syariah Rp 1 juta dan bantuan Dinas Koperasi UMKM sebesar Rp 1 juta.

Usai pertemuan, pedagang langsung didata dokumen resmi seperti KTP, surat keterangan usaha dan data besaran pinjaman serta nama bank peminjam.

Penyerahan bantuan dan pinjaman tersebut diharapkan bisa membantu meringankan kesulitan para pedagang. ”Tapi juga tetap mematuhi kebijakan pemerintah selama pandemi agar selamat dari ancaman virus pandemi, ” kata Zulkieflimansyah.

Pantai Pelabuhan Ampenan adalah lokasi wisata lokal yang merupakan destinasi ex Pelabuhan Ampenan. Dari pantai tersebut tampak Selat Lombok dan dapat menikmati sunset di sebelah utara Gunung Agung di pulau Bali. Biasanya, pantai tersebut ramai dikunjungi setiap sore hingga malam hari. Pantai Ampenan ini berada di sebelah barat dari Kota Toea Ampenan yang dulunya sangat dikenal sebagai kota dagang di Lombok.

OJK NTB berjanji akan melakukan mediasi ke bank yang memberikan pinjaman para pedagang.

Selain itu, Indari, ketua Asosiasi Pedagang Lapak Pantai Ampenan mendapatkan bantuan pribadi uang tunai Rp 2,2 juta dari Zulkieflimansyah karena lapak yang hancur dan hanyut akibat banjir pasang air laut.

Ketua Asosiasi Pedagang Lapak Indari, menyampaikan rasa syukurnya dikunjungi dan memberikan respon cepat. Namun, ia meminta para pedagang tidak hanya menuntut hak tapi juga melaksanakan kewajiban  mengembalikan bantuan pinjaman yang diberikan. “Saya juga menghimbau para pedagang agar menaati awig awig (aturan) antar pedagang dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, ” ujarnya.(*)