by

Paket Wisata Tri Sunah di Taman Mekar Sari Narmada

NARMADA – Di Lombok, kolam renang tumbuh menjamur untuk rekreasi anak-anak. Mulai dari ukuran kecil kelas kampung hingga standar dan modern. Sejak lepas lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 lalu, di Dusun Karang Kates Desa Mekar Sari Kabupaten Lombok Barat yang menyediakan kolam renang baru di atas lahan milik warga seluas 2500 meter persegi disamping tanah pecatu desa seluas 4500 meter persegi yang dijadikan taman dilengkapi tempat bermain panahan.

Mekar Sari terletak di luar batas Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat sekitar sembilan kilometer arah timur dari tengah kota Mataram. Luas desa 97 hektar yang jumlah penghuninya 700an kepala keluarga atau 2.337 jiwa berada di enam dusun.

Kalau semula hanya mengandalkan pertanian di lahan sawah seluas 67 hektar untuk menanam padi tiga kali musim tanam setahun diantara 72 hektar – sebagian kecil menanam palawija dan tanaman kangkung.

Sebagai desa wisata baru, Mekar Sari memilih tema Tri Sunah, yaitu berenang, panahan dan menyusul akan disiapkan atraksi berkuda.  ”Kami membangun desa wisata sebagai alternatif guna mendukung potensi pertanian,” kata Kepala Desa Mekar Sari Sapinah, 56 tahun, Rabu 16 Juni 2021 malam.

Dibuka mulai dari jam 8 pagi hingga jam 6 petang, di Taman Mekar Sari Narmada yang udaranya sejuk dan suasana lingkungan yang tidak bising, disediakan kedai minuman kopi dan lainnya, pengunjung dikenai ticket masuk jika berenang Rp 5 ribu selain biaya parkir motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu.

Menurut Sapinah, tempat berkreasi anak-anak yang datang dari berbagai penjuru pulau Lombok mulai dari ujung barat Sekotong di Lombok Barat, Lombok Tengah hingga Lombok Timur, rata – rata setiap harinya didatangi 300an pengunjung.  Sedangkan untuk akhir pekan Sabtu – Ahad, sampai lebih 500an pengunjung. ”Kami memberikan jadwal kepada guru yang hendak membawa muridnya agar tidak menumpuk di akhir pekan,” ujarnya. Misalnya menjadwal datang Senin – Selasa – Rabu bukan hanya akhir pekan saja.

Adapun main panahnya ada empat papan. Tidak hanya menggunakan anak panah yang disiapkan, pengunjung yang datang membawa sendiri anak panahnya. Di sana, Taman Mekar Sari juga menyediakan pembimbing main panah yang sebelumnya dilatih.

Saat ini, APBD Desa Mekar Sari besarnya Rp 1,7 miliar. Sudah menyisihkan Rp 200 juta untuk keperluan pembangunan desa wisata tahap pertama.

Sapinah menyebutkan sedang menyiapkan dana untuk membeli 10 ekor kuda – bukan kuda pacu tapi keperluan paket pengunjung naik kuda. Selain itu, juga sedang membangun jalan layang lebar 2,5 meter sepanjang 400 meter bertiang beton beralas papan yang dilengkapi lokasi spot foto diantara taman dan lahan pertanian warga yang selisih ketinggiannya tiga meter. ”Pengunjung bisa dilayani pengantaran pesan makanan dan minuman,” ucapnya.

Selain berenang, panahan dan berkuda, akan disiapkan atraksi tradisional setempat berupa Paket Malean Sapi (balap sapi di sawah) dan atraksi adu ketangkasan tradisional Perisaian (bermain pemukul rotan bertameng kulit sapi). ”Kami bahkan akan melengkapinya dengan penginapan,” katanya.

Taman Mekar Sari Narmada ini sudah memperoleh bimbingan untuk pengembangannya dari Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barart,  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed