LEMBAR – Perjalanan laut sambil menikmati pemandangan alam pegunungan sepanjang jalur Surabaya – Lombok selama 20 jam sangatlah mengesankan. Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya diawali dengan melepas pandangan dari Patung Jalesveva Jayamahe.
‘’Sepanjang perjalanan banyak yang layak diabadikan melalui kamera,’’ kata Manajer Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Lembar Lombok Listyono Dwitutuko yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Nusa Tenggara Barat, Ahad, 16 Januari 2022 sore.
Sejak sandar pertama 6 Januari 2022 lalu di Pelabuhan Lembar Lombok, Kapal Motor (KM) jenis Roro (roll-on/roll-off) Kirana VII resmi beroperasi, mengisi rute ruang laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menuju Lembar, Lombok Barat. Melayani penumpang orang dan barang, Kirana VII adalah kapal baru milik PT. Dharma Lautan Utama (DLU).
Pelayaran menggunakan Kirana VII tidak sekedar menyeberang biasa. Setidaknya ada delapan obyek pemandangan menarik yang layak dipandang mata dan perasaan penumpangnya.
Menuju Lombok dari Tanjung Perak misalnya, kapal ini menyusuri tepian pantai. Penumpang bisa menyaksikan patung Jalesveva Jayamahe. Yaitu patung monumen kebanggaan TNI Angkatan Laut di Armada Timur Ujung, Kecamatan Semampir kota Surabaya.
Obyek kedua yang kedua yang cukup monumental juga adalah pemandangan Jembatan Suramadu. Jembatan Penghubung Surabaya dan Madura sepanjang 5,4 Km di Selat Madura. Penumpang akan leluasa menyaksikan Jemabatan Suramadu dari berbagai sisi. Saat berlayar dengan Kirana VII ini juga bisa dimanfaatkan untuk berswafoto berlatar jembatan yang menghubungkan Surabaya – Madura yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Berikutnya adalah kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang bisa dilihat dari dek kapal. PLTU yang berdiri diatas lahan seluas 400 hektar ini menjadi pembangkit listrik yang sangat strategis bagi pulau Jawa sejak seprempat abad lalu.
Lalu ada juga pemandangan eksotis yang bisa dijumpai dalam perjalanan menuju Lembar. Yaitu sekumpulan ikan hiu Tutul di perairan sekitar pantai Pasir Putih. Penumpang KM Kirana VII juga akan sangat leluasa menikmati keberadaan predator laut ini dari lambung kapal.
Kemudian, Listyono Dwitutuko menyebutkan Gunung Baluran / Ijen (2.443 mdpl) yang merupakan gunung berapi aktif yang terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. ‘’Gunung ini menyimpan pesona tak biasa yang bikin orang-orang datang dari jauh untuk melihatnya,’’ ucapnya.
Memasuki perairan Bali, lumba lumba di pantai Lovina Buleleng seakan menyambut Kirana VII ini. Daya tarik utama dari pantai Lovina bukan pada pantainya, melainkan pada aktivitas melihat lumba-lumba di tengah laut.
Kawasan objek wisata Lovina sangat terkenal dengan pertunjukan lumba – lumba liar di tengah laut. Di pantai ini terdapat ratusan lumba-lumba. Perjalanan ke tengah laut di perairan Lovina sangat di sukai wisatawan. Karena perairan laut yang relatif tenang, sehingga dapat di lewati dengan nyaman. Momen lumba luma beratraksi ini juga akan menjadi hiburan. Maka penumpang benar-benar merasakan sensasi berwisata dari lambung kapal.
Sebelum memasuki Selat Lombok akan terlihat dua gunung yaitu Gunung Agung di Bali dan Gunung Rinjani di Lombok. Gunung Agung. gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem Bali. Sedangkan gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 mdpl di sebelah timur bisa dijadikan latar berswafoto dari atas Kirana VII saat berlayar.
Pemandangan yang tidak biasa selama perjalanan di atas kapal laut ini diyakini menimbulkan kesan tersendiri yang menjalani perjalanan di atas kapal tersebut.
Kapal Kirana VII ini secara fasilitas terbilang cukup lengkap, bak kapal wisata. Fasilitas hiburan akan membuat penumpang betah selama perjalanan. Tempat tidur yang nyaman dan gratis bagi penumpang. Tempat nongkrong diatas kapal bak tongkrongan menarik didaratan.
Ada juga fasilitas beribadah yang sejuk mewah. Begitu juga toiletnya, didesain seperti toilet hotel. Jangan tanyakan fasilitas belanja. Sudah disiapkan pilihan belanja yang relative lengkap untuk kebutuhan cemilan dan makan selama perjalanan. Kapal ini juga menyiapkan makanan dengan menu khas lokal. Misalnya rawon, telur asin, bakso, dan sambal ikan. Kapal Kirana VII mampu mengangkut 500 penumpang orang, dan 24 kendaraan barang, hingga alat alat berat.(*)