by

MTB Lombok Upacara Kemerdekaan di Bukit Cacing

MATARAM – 30 orang pehobi sepeda gunung atau “Mountain Bike” (MTB) menyelenggarakan upacara bendera memperingati HUT Ke-75 RI di Bukit Cacing, Dusun Medas Bentaur, Desa Tamansari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin 17 Agustus 2020.

Dari Bukit Cacing yang berjarak sekitar delapan kilometer utara dari pusat kota Mataram ini bisa melihat Gunung Rinjani di kejauhan timur laut, suasana perkotaan Mataram diantaranya Islamic Center dan Hotel Astoria,

Sebelum menggelar upacara, puluhan peserta bersepeda dari Kota Mataram dan sekitarnya menuju Bukit Cacing. Sampai di bukit setinggi 700 meter di atas permukaan laut tersebut, puluhan pegowes langsung menggelar upacara.

Upacara di atas bukit yang berada di Tamansari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat ini berlangsung hidmat meski dilakukan dengan sederhana. Di bawah terik matahari, peserta upacara yang mengenakan kostum gowes bersemangat melaksanakan upacara. Meski dilakukan dengan cara sederhana, prosesi upaya berlangsung khidmat.

Semua peserta tampak konsentrasi saat pembacaan teks proklamasi, menyanyikan lagu kebangsaan hingga penghormatan pada Merah Putih. Upacara sendiri, dilakukan dengan mengedepankan protokol COVID-19, seperti menjaga jarak fisik dan menggunakan masker serta mencuci tangan.

Upacara dengan mengibarkan bendera Merah Putih di atas bukit Cacing tersebut berlangsung khidmat meski dilakukan dengan sederhana. Upacara digelar sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa para pahlawan. Juga rasa syukur dan untuk memperingati Dirgahayu ke-75 RI.

Upacara sengaja digelar di atas bukit untuk menumbuhkan kecintaan pada alam. Menurut salah seorang pegowes MTB Ahmad Syuyuthi, salah satu cara mengisi kemerdekaan adalah menjaga alam. ‘Tidak hanya itu. Kegiatan itu sekaligus memperkenalkan bukit Cacing dan mendukung sport tourism yang kini digalakkan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTB. “Bukit ini bagus sekali ya. Bisa jadi destinasi alternatif, terutama bagi pegowes,” katanya.

Peserta lain Hudy Ertanto mengatakan upacara bendera tersebut menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk menggelorakan semangat merdeka dari cengkeraman pandemi COVID-19.

Sehari sebelumnya puluhan ibu-ibu penghuni Graha Royal Gunungsari melakukan hiking. Selesai shalat Subuh, mereka menyusuri jalan sejauh sekitar tiga kilometer ini melalui Limbungan yang menanjak tajam.  Mereka menghitung sekitar 12.000 langkah.  ”Ya, perjalanan ini Tadabur alam. Membuka mata akan kebesaran Allah. Yang memberi vitamin kesegaran untuk mata,” kata salah seorang warga, Nurul Chayati.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed