by

Menjaga Inflasi, Bank Indonesia NTB Buka Warung Pantasy

AMPENAN – Menjaga inflasi, Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (BI NTB) membuka warung sembako harga murah di Pasar Kebon Roek, mulai Kamis 28 Maret 2024 pagi pukul 09.30 Waktu Indonesia Tengah.

Warung Pantasi Mentaram (Pantau Tanggap Inflasi Menuju Target Aman yang terletak diantara pedagang tradisional menjual beras premium harga Rp 13.000/kilogram, beras medium Rp 10.900 per kilogram, minyak goreng Rp 15.500/liter, bawang merah Rp14.000/kilogram, cabai rawit Rp 27.000/kilogram dan telur Rp 54.000/tray atau 30 biji telur..

“Inilah yang kita bikin Warung Pantasi Mentaram. Ke depan, bersama koperasi, pemprov, dan pemkot, kita akan buat seperti ini di beberapa pasar,” jelas Berry. Tujuan utama didirikannya Warung Pantasi Mentaram adalah untuk memotong rantai tata niaga, sehingga keuntungan yang diperoleh produsen dan konsumen bisa lebih optimal. Untuk operasionalnya dari jam 07.00 – 12.00. Dan yang akan mengurusnya Koperasi Mutiara Amanah Syariah.

Pasar Kebon Roek berada di wilayah Kecamatan Ampenan, bagian barat di Kota Mataram selain Pasar ACC di sungai Jangkok. Pasar lain yang setara Pasar Pagesangan, Pasar Cemara, Pasar Rembiga, Pasar Sindhu, Pasar Sayang-Sayang dan Pasar Bertais.

Menurut Kepala Kantor Wilayah BI NTB Berry Aryfsyah Harahap, rencananya Warung Pantasy akan disiapkan di beberapa pasar tradisional di Kota Mataram. ‘’Bersama Pemerintah Provinsi NTB akan disiapkan yang lain agar warga tidak panik menghadapi kenaikan harga,’’ kata Berry Arifsyah Harahap.

Adanya Warung Pantasy memiliki tujuan utama untuk memotong rantai tata niaga, sehingga keuntungan yang diperoleh produsen dan konsumen bisa lebih optimal. Produsen nanti dapat harga yang pasti dan lebih baik, dan konsumen mendapatkan harga yang lebih murah karena rantai tata niaga dipotong. ‘’Ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Berry.

Warung Pantasi Mentaram bekerja sama dengan klaster petani untuk memastikan pasokan harian komoditas terjaga. Pupuk organik juga digunakan untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga kualitas produk. “Pembeliannya di sini tidak dibatasi. Tetapi kehati-hatian agar tidak menyebabkan mengganggu ketersediaan barang,” kata Berry.

Sewaktu para pejabat masih berada di dalam, warga sudah bersiap-siap di depan pintu. Ada yang hendak membeli beras, minyak goreng.

Berry Arifsyah Harahap menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Mataram yang telah menyediakan lokasi warung dan Koperasi Mutiara Amanah Syariah yang bersedia sebagai pengelola kedepan serta kepada Bulog yang telah mendukung penyediaan pasokan komoditas. “Mari bersama-sama kita perkuat sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pengendalian inflasi dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat,” ujar Berry Arifsyah Harahap

Selaras dengan itu, Wakil Walikota Mataram, Mujiburrahman juga menjelaskan bahwa Pemerintah akan tetap hadir untuk berupaya menjamin ketersediaan stock dan keterjangkauan harga komoditas pangan di pasaran.

Secara bulanan, inflasi di Provinsi NTB pada bulan Februari 2024 sebesar 0,09 persen (mtm) jauh lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,37 persen (mtm). Khusus untuk volatile food (VF), Inflasi kelompok VF pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,01 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (0,09 persen mtm).(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed