Mengembangkan Pariwisata NTB Berkualitas dan Berkelanjutan

MATARAM – Untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), Gubernur terpilih Lalu Muhammad Iqbal meminta ditingkatkan kegiatan atraksi. Menurutnya, pertumbuhan desa wisata tidak berarti sekedar menambah hotel di setiap desa.

Untuk pertumbuhan pariwisata NTB, pilihannya adalah adalah quality tourism yang berkualitas dan berkelanjutan. ‘’Pilihannya untuk mengembangkan pariwisata NTB adalah quality tourism yang berkualitas dan berkelanjutan,’’ katanya.

Pengembangan pariwisata akan dilakukan bukan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tetapi akan melibatkan pelaku pariwisata. ‘’Nantinya akan menempatkan posisi dan pejabat yang tepat. Selama ini terlalu banyak pejabat yang tidak tepat,’’ ujar Muhammad Iqbal sewaktu berbicara di depan 100an pelaku pariwisata, Minggu 2 Februari 2025 pagi.

Bertempat di Gedung Training Center Universitas Isl;am Negeri (UIN) Mataram, berlangsung Foccus Group Discussion (FGD) dengan Tema Mengembangkan Pariwisata NTB Berkualitas dan Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Forum Ekonomi Wartawan NTB dan Universitas Islam Negri (UIN) mataram, NTB.

Hadir pada acara ini, Gubernur Terpilih NTB Lalu Muhamad Iqbal selaku pembicara dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Berry Arifsyah Harahap dengan pengantar diskusi Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Achim (Wakil Rektor 3 UIN Mataram), dan moderator Prof. Ridwan Mas’ud (Dekan FEBI UIN Mataram).

Ridwan Mas’ud menyatakan pentingnya peran pariwisata di NTB dalam menggerakkan dan meningkatkan perekonomian NTB. Dalam acara diskusi bebas ini, peserta FGD tersebut mempersilahkan para pihak EO, Asosiasi, Penyelenggara, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Dinas Pariwisata dan seluruh pihak yang ada di ruangan ini, untuk aktif menyampaikan berbagai ide dan berbagai permasalahan yang dihadapi selama ini langsung kepada Gubernur Terpilih dalam rangka meningkatkan pariwisata di NTB.

Direktur Utama Mandalika GranPrix Association (MGPA), Priandhi Satria selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit dan juga bertindak sebagai EO berbagai kegiatan di kawasan balap setahun terakhir, 2024.

Disebutnya, atraksi MGPA di tahun 2024, pemanfaatan Mandalika Circuit adalah sebanyak 268 hari 199-motorsport, 69-non motorsport, dengan total pengunjung sebanyak 170.000 orang yang terinci 120.000 MotoGP dan 50.000 Non-MotoGP. ‘’Kami dari MGPA selalu melakukan review dan memodifikasi konsep penyelenggaran event,’’ ujarnya.

Di tahun 2025, MGPA memiliki 4 event balap berkelas International (MotoGP, ARRC, GT WORLD Series Asia, Porsche Carrera Cup Asia) dan juga berbagai event balap lokal lainnya, serta berbagai kegiatan non-balap seperti komunitas, latihan, track-day dan berbagai kegiatan lainnya.

Priandhi Satria mengatakan membutuhkan berbagai dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pemda, Dinas , OPD dan tentunya media dan para pengusaha lokal dan nasional seperti bantuan kendaraan bis untuk transportasi masyarakat, bantuan promosi di NTB, bantuan pengendalian harga dan berbagai bantuan lainnya untuk sama-sama membuat ajang MotoGP dan berbagai kegiatan lainnya dapat berjalan dengan baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan berkelanjutan.

Menanggapi Priandhi Satria, Iqbal menyampaikan dirinya sudah cukup banyak mendengar mengenai kiprah MGPA dalam turut serta mengembangkan pariwisata NTB melalui sport tourism di Mandalika Circuit. ‘’Ini perlu kita aturkan waktu sesi diskusi tersendiri untuk membahas mengenai MotoGP dan berbagai kegiatan lainnya di Mandalika Circuit, ‘’ ujarnya..

Adapun kegiatan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama mahasiswa KKN PMD Desa Kuta Universitas Mataram Beraksi untuk Kelestarian Lingkungan di The Mandalika

ITDC bersama mahasiswa kuliah kerja nyata melakukan pemberdayaan masyarakat desaa (KKN PMD) di Desa Kuta Periode 2024/2025, Universitas Mataram menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan dengan menggelar Beach Clean Up dan Transplantasi Karang di Pantai Jingle, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah NTB, pada Sabtu, (01/02). Kegiatan ini menjadi wujud aksi nyata generasi muda dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir serta mendukung pengelolaan pariwisata berkelanjutan.

PGS. General Manager The Mandalika, Wahyu M. Nugroho menyatakan, sebagai pengembang dan pengelola kawasan The Mandalika, sangat mengapresiasi semangat mahasiswa dalam menjaga ekosistem pantai dan laut di The Mandalika. Inisiatif mereka tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menjadi contoh bagi masyarakat sekitar bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama.”

Selain tim kebersihan ITDC dan Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram, Beach Clean Up yang dilakukan melibatkan anak-anak SD Negeri 2 Kuta, Lombok Tengah, Basarnas, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), dan wisatawan dalam membersihkan sampah di sepanjang pantai, terutama plastik dan limbah yang berpotensi mencemari laut. Sementara itu, transplantasi karang bertujuan untuk membantu pemulihan ekosistem bawah laut yang terdampak oleh aktivitas manusia dan perubahan lingkungan.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PMD Desa Kuta, Atas Pracoyo, menyampaikan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini tidak hanya sebatas aksi sosial, tetapi juga sebagai bagian dari edukasi lingkungan bagi masyarakat setempat.

Mahasiswa KKN ingin memastikan bahwa pariwisata yang berkembang di The Mandalika tetap memperhatikan aspek lingkungan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa beserta anak – anak SDN 2 Kuta belajar langsung bagaimana mengelola sampah di kawasan pantai serta berkontribusi dalam pemulihan ekosistem laut melalui transplantasi karang. ;;Hal ini sejalan dengan tema KKN PMD Universitas Mataram, yaitu ‘Desa Wisata dan Zero Waste’.” ucap Pracoyo.

Lebih dari sekadar aksi bersih-bersih dan konservasi, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat setempat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari ekosistem pariwisata. “Kolaborasi seperti ini kami harapkan dapat terus berkembang agar menjadikan The Mandalika sebagai destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga lestari dan berkelanjutan,” kata Wahyu.(*)