by

Menanam Mangrove di Gili Petagan

MATARAM – Gili Petagan terletak tiga mil dari dermaga Gili Lampu di Dusun Transad Desa Padaguar Lombok Timur. Ini adalah pulau kosong tidak berpenghuni namun menjadi destinasi wisata yang diminati. Luasnya 60 hektar setengahnya ditutupi oleh hutan mangrove (bakau).

Jika ingin mendatangi Gili Petagan pengunjung bisa menyewa perahu moto bermesin 40 PK yang tarifnya carter Rp 250 ribu. Jumlahnya ada enam perahu motor yang masing-masing mampu memuat 10 – 16 orang. Waktu tempuhnya 20 menit.

Di Gili Petagan, pengunjung bisa memasuki lorong air diantara pohon bakau tersebut. di tengah pulau ini ksong hanya ada dua buah Berugak (tempat duduk-duduk khas Sasak). ”Kalau di sini, adalah taman laut untuk wisata bahari,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Petarando (Gili Petagan, Gili Bidara dan Gili Kondo) Suyanto Suladi, Senin 29 Nopember 2021 sore.

Di perairan Gili Petagan tersebut bisa melakukan snorkling menikmati indahnya blue coral. Di antara terumbu karang juga bisa mendapati padang lamun dan ikan hias mulai dari ikan Napoleon hingga ikan Bendera.

Sebelum terjadinya gempa bumi dan pandemi Covid-19, Gili Petagan pengunjung setiap akhir pekan atau hari libur seharinya mencapai 2.000 orang. Kini selama pandemi Covid-19 paling bnayaka 200 orang.  Mereka adalah pengunjung yang berasaal dari Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sebelumnya bahkan wisatawan mancanegara.  Di sana terdapat jetty (dermaga) sepanjang 52 meter.

Jika selesai berkeliling Gili Petagan, pengunjung bisa mendatangi Gili Kondo atau Gili Bidara menambah ongkosnya masing-masing Rp 75 ribu. Jarak ke pulau – pulau ini hanya memerlukan waktu 10 menit.

Demi kelestarian lingkungan Gili Petagan, selama dua hari berturut-turut Sabtu – Ahad 27 – 28 Nopember 2021, ada kepedulian melakukan penanaman bakau untuk perbaikan tanaman yang terkena erosi. Menurut Suyanto Suladi Sabtu 27 Nopember 2021 anggota Pemuda Panca Marga dan Legiun Veteran bersama Pokmaswas dan Pokdarwis melakukan bakti sosial menanam bakau.

Sehari kemudian, Ahad 28 Nopember 2021, giliran karyawan PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Mataram mendatangi Gili Petagan yang dulunya memang daerah konseeveasi bakau. Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh setiap 28 November, PLN melaksanakan kegiatan penanaman pohon mangrove di Gili Petagan, Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Sebanyak 10.000 pohon mangrove akan ditanam secara bertahap di kawasan Gili Petagan, Sambelia.

Manager PLN UP3B Mataram, William Randa Kasoa menyampaikan, ini merupakan komitmen PLN untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

“Kali ini, PLN berkolaborasi dengan semua masyarakat, TNI, Polri dan juga aparatur pemerintah. Kami harap, dengan kegiatan ini akan dapat memperbaiki kualitas air dan juga udara”, ucap William.

William juga berharap, penanaman kali ini dapat terus digalakkan dan dikembangkan sehingga mampu menciptakan lingkungan Sambelia yang baik dan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga.

Tanaman bakau ini menjadi salah satu pencegah pemanasan dari perairan laut. Selain sebagai penjaga ekosistem biota laut, pohon mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah banjir pada kawasan pesisir.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed