by

Lobster Estate di Telong Elong dan Shrimp Estate di Teluk Samota

JAKARTA – Setelah Telong Elong Lombok Timur  ditunjuk sebagai Pusat Budi Daya Lobster (Lobster Estate) dan Teluk Samota (Teluk Saleh, Moyo dan Tambora) sebagai Pusat Budi Daya Udang (Shrimp Estate), Kamis 27 Mei 2021 kemarin Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimannsyah mendatangi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Zulkieflimansyah ‘jemput bola’ ke Jakarta untuk membahas hal-hal strategis maupun teknis dalam rangka mewujudkan rencana pengembangan NTB sebagai pusat budidaya lobster dan udang nasional.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dikutip menjelaskan alasan kuat mengapa NTB dijadikan pusat budidaya lobster di Indonesia.” Kenapa kita kembangkan di sana? Yang pertama NTB secara infrastruktur dan sumber daya manusia sudah memenuhi syarat, tinggal kita perkuat,” kata Sakti Wahyu Trenggono

Ia menyebutkanj bahwa pelaksanaan program pengembangan harus sesuai dengan prinsip ekonomi biru, sehingga produktivitas tambak-tambak budidaya lobster tidak mengancam kelestarian laut Lombok yang indah dan bersih. ” Di samping itu, program pengembangan harus membawa berkah bagi masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun sosial” ujarnya.

Selama 2020 lalu berdasarkan data Pemerintah Provinsi NTB, produktivitas budi daya di kampung lobster Lombok Timur mencapai 82.568 kilogram atau setara Rp41,28 miliar.

Sedangkan jumlah pembudidaya sekitar 147 kelompok dengan total keramba jaring apung lebih dari 8.400 lubang.

Selain soal budidaya lobster, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang rencana pengembangan budidaya udang dan rumput laut. Ada beberapa kawasan di NTB yang dinilai sangat cocok untuk mengembangkan budidaya dua komoditas tersebut.

Zulkieflimansyah dalam keterangan persnya meyakini rencana pengembangan NTB sebagai pusat budidaya lobster nasional akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan penghasilan masyarakat. Kemudian kendala-kendala yang dihadapi pemda dan pembudidaya lobster selama ini juga bisa tersolusikan.

Menurutnya, membangun lobster estate, para nelayan dan pembudidaya akan didampingi oleh pemerintah. Ada intervensi teknologi pembudidayaan.  Lebih jauh nantinya akan ada sistem pemantauan harga, sehingga harga lobster lebih transparan dan stabil.  Melalui program ini proses produksi dan pemasaran akan terintegrasi. ”Sehingga tingkat produktivitas dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat,” ucapnya.(*)

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed