by

Kurang Jumlah Akomodasi Untuk Penonton Moto GP di Lombok Bermitra Tetangga Bali

SENGGIGI – Sektor pariwisata bersama pertanian dan pertambanagan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu andalan untuk menghadapi tantangan guna mempertahankan percepatan pemulihan ekonomi. Prediksi Bank Indonesia (BI) NTB, pertumbuhan ekonomi NTB akan mencapai kisaran 2,68 – 3,48 persen setelah Triwulan IV – 2021 tumbuh sekitar 5,01 – 5,08 persen setahun.

Kepala Kantor Perwakilan BI NTB Heru Saptaji mengemukakannya dalam diskusi akhir tahun BI NTB bersama Wartawan Ekonomi Bisnis, di Sheraton Senggigi Lombok, Ahad 5 Desember 2021 sore. Pada tahun 2022, diprakirakan ekonomi NTB akan tumbuh pada kisaran 5,47 persen sampai 6,27 persen (yoy). ”Optimisme pemulihan ekonomi NTB terus berlanjut didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang resilien dan inflasi yang terjaga,” katanya.

Resilien adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Menurutnya, Pebruari 2022 mendatang diselenggarakannya tes Pra musim MotoGP dan Maret 2022 adanya seri kedua Kejuaraan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit yang merupakan peluang luar biasa ditonton wisatawan. ”Jangan terpaku menikmati euforia saja,” ujarnya.

Dikatakan oleh Herus Saptaji, diperlukan sinergi dengan daerah tetangga lain yang terdekat yaitu Bali. Jika penonton MotoGP mencapai 200 ribu orang. Guna menampung sejumlah penonton tersebut, maka dibutuhkan akomodasi setidaknya separuhnya. Namun, di Lombok tidak mungkin bisa mengadakan kamar hotel secara cepat untuk memenuhi kebutuhannya. Maka diperlukan membangun kebersamaa Lombok dan Bali yang mampu menyediakan kamar dan transportasi kapal cepat untuk kepentingan hilir mudik mengangkut penontonnya.  ” Diperlukan saling support melengkapinya,” ucap Heru Saptaji.

Berdasarkan dataa Badan Pusat Statistik NTB tahun 2020, ketersediaan hotel dan kamar di pulau Lombok saja sangat kurang. Di Lombok terdapat 75 hotel bintang di dan jumlah kamarnya 4.760. Sedangkan hotel non bintang di Lombok jumlahnya 946 dan jumlah kamarnya  11.802.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengemukakan upaya memaksimalkan pengisian kamar hotel di Lombok. ”Hotel yang ada siap menerima tamu tinggal sekarang promosi, Link dengan bundling tiket perjalanan tentu dengan harga yang bersaing, dan akses transportasi yang memadai,” katanya kepada Tempo, Senin 6 Desember 2021 sore.

Ia berharap adanya kapal cepat dari Bali yang bisa mengisi penumpang ke pulau wisataa Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air di Kabupaten Lombok Utara selain kemudiahan transportasi darat ke Kawan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalia.  ”Januari 2022 nanti pembangunan Pelabuhan Gili Trawangan selesai,” ujarnya.

Juga adanya transportasi darat yang disiapkan bus Damri untuk melayani penonton yang menginap di Sembalun – lembah Rinjani – Kabupaten Lombok Timur.  Selain tambahan penerbangan lokal Sumbawa Besar, Bima dan Bali ke Lombok.

Selain itu, Heru Saptaji juga mengajak para pengrajin pengusaha UMKM untuk mengembangkan produksi kreatif yang memiliki potensi tenunan, dan anyaman. Misalnya meningkatkan produksi payung dikombinasikan dengan ketersediaan kain tenunan atau bordiran. ” Ini menjadi daya tariknya. Payung itu bukan sekedar untuk berlindung dari sinar matahari,” ucapnya.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed