- SENARU – Ingin menikmati kopi berbagai aroma dan rasa? Cobalah kopi Senaru yang ada di kaki gunung Rinjani, di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
Di sana ada aroma honey, wine, natural, anaerobic yang diolah Nursaat sejak 2019. ”Aroma tercipta dari proses fermentasinya. Bukan karena adanya campuran zat lain,” kata Nursaat kepada Tempo, Sabtu 25 Desember 2021 malam.
Misalnya untuk mendapatkan aroma wine dibutuhkan waktu fermentasi selama 35 hari. Sedangkan untuk aneka buah-buahan waktunya hanya 200 jam saja.
Ada pula proses full wash yang menghasilkan rasa durian atau nangka.
Nursaat pun tidak sembarangan memetik biji kopinya dari pohonnya. Ia memilih biji kopi variesta Robustanya yang sudah merah untuk menghasilkan kwalitas yang terbaik. Jika asal petik, harganya perkilo hanya Rp 17 ribu – Rp 20 ribu. Tetapi jika yang dipetiknya sudah merah bisa mencapai Rp 150 ribu perkilonya.
Selama ini Nursaat menggarap lahan kopinya seluas dua hektar yang bisa menghasilkan tiga kwintal biji kopi.
Harga jualnya, sebungkus kopi Honey isi 200 gram atau untuk 20 kali ngopi harganya Rp 25 ribu, Wine dan Anaerobic masing-masing harganya sama Rp 35 ribu. Sedangkan rasa natural Rp 25 ribu.
Ia juga memasarkan kopinya dengan cara membuka tiga kamar penginapan gratisnya Senaru Base Camp. ”Kopinya dijual dijadikan oleh-oleh para pendaki yang turun dari Rinjani, ” ujarnya.
Selain Nursaat, juga ada seorang barista asal Florida Taylor Kyle yang bekerja di Rinjani Light melakukan bimbingan mengolah kopinya. Taylor Kyle pun membeli kopi petani untuk membantu mertuanya yang juga mengusahakan kopi di Mataram.
Kepala Desa Senaru Raden Akriabuana menginginkan kopi dari desanya mendunia. ”Seiring tampilnya Desa Wisata Senaru di tingkat nasional, kopi Senaru juga bisa go internasional,” ucapnya.(*)