Kopi dan Desa Wisata Kumbi di Lombok Barat

SENGGIGI – Selama ini Nusa Tenggara Barat belum masuk peta perkopian di Indonesia. Padahal, ada 20 ribu ton kapasitas produksinya.  Tidak hanya iitu, Hasil cupping score menilai cita rasa kopinya mencapai 80,38. Ini termasuk tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional kopi Robusta yang mencapai 79. ‘’Kopi Lombok tinggi. Ini hasil contest nasional,’’ kata praktisi Etnic Lombok Coffe Dody Adi Wibowo, 36 tahun..

Karena itu, Dody  Adi Wibowo selama dua tahun terakhir ini tekun melakukan pembinaan 30 orang petani kopi Lombok di Lombok Utara dan Lombok Barat diantaranya di Dusun Kumbi Desa Pakuan Lombok Barat. ‘’Suplai dari petani kopi binaan mencapai 1.500 ton,’’ katanya kepada Tempo sewaktu hadir pada acara Sheraton Talk, 3  Juni lalu. Harganya perkilo mulai dari Rp 27 ribu hingga kwalitas grade 1 mencapai Rp 30 ribu.

Kopi Robusta Lombok dikatakan memiliki cita rasa lengkap. Tidak sekompleks kopi dari daerah lain. Bukan berarti kopi lain tidak enak. Seluruh kopi itu enak asal diproses dengan cara yang benar. ‘’Kopi di Lombok ada rasa coklat, herbal, nangka, manis,’’ ujar Dody Adi Wibowo yang pencipta mesin roasting (sangrai) kopi menggunakan teknologi Android kapasitas satu kilogram seharga (murah) Rp 30 juta. Mesin lain bisa seharga Rp 100 juta – Rp 200 juta.

Sheraton Talk adalah program Sheraton Senggigi Beach Resort (SSBR) yang menghadirkan Kepala Dusun Kumbi Saringgih berbicara masalah kopi di dusunnya. Di sana ada 20 bekas pekerja migran Indonesia yang mendapatkan binaan menanam kopi.

Direktur Food Beverage SSBR  Made Sebastian Suanda mengatakan Sheraton Talk ini ingin mendapatkan komunitas kopi agar singgah kemari dan memberikan pengetahun dari petani sampai untuk dihidangkan kepada tamu. ‘’Kami semula belum tahu kalau sudah ada kopi grade premium bahkan fine. Lumayan terkejut,’’ ujarnya. Adanya kopi berkwalitas ini ingin menghadirkan kolaborasi yang megnhasilkan paket wisata musim panen dan lainnya serta membantu pengembangan kopi di kawasan Lombok Barat.

Kepala Dusun Kumbi Desa Pakuan Saringgih menyebutkan dusunnya akan dijadikan kampngi sentra kopi. Memiliki potnsi hamparan kopi dan pisang dan lainnya. Berada di ketinggian 450 – 1000 mdpl, kopi Kumbi mulai dikenal 2019. Ada pelatihan perdana kepada purna PMI sebanyak 20 orang yang khusus dari mereka menghasilkan 1,3 ton.

Tren kopi dan bisa jadi kebanggan wisata kopi dan kampong kopi. Kumbi akan menjadi kampong sentral kopi. Ada tiga warung resmi yang original tanpa campuran dari cukup banyak warung kopi.

Setelah dikenalnya kopi Kumbi ini, juga akan dibuka paket wisata pendakian ke Rinjani melalui Kumbi. Pemerintah desa Pakuan sudah menetapkan rutenya,. Pelancong di Kumbi juga bisa menikmati air terjun Segenter. ‘’Orang datang berkemah Sabtu – Minggu. Tenda sendiri sampai ratusan kapasitas lapangan 120 kali 80 meter. Kegiatan trabas juga rutin,’’ ucap Saringgih.

Sejak April 2021, biji kopi Robusta asal Lombok secara resmi diekspor ke Korea Selatan oleh UD Berkah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB). Dari permintaan 140 ton senilai Rp 16,8 miliar secara berangsur akan dikirim setiap bulan dua kontainer atau sekitar 40 ton senilai Rp 2,4 miliar.

Menurut Direktur UD Berkah Lalu Thoriq, ekspor kopi yang dijual ke Korea Selatan adalah kwalitas double A atau produksi kopi yang sudah proses full wash. ”Proses pengolahan fermentasi ini menjadi nilai tambah dari produksi kopi kami,” kata pengusaha muda, usia 45 tahun.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *