MATARAM – Sejalan dengan kondisi nasional, perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) juga membaik. Tercermin dari berkurangnya kontraksi pertumbuhan dari -1 ,40 persen (yoy) di triwulan 11-2020, menjadi -1 , 1 1 persen (yoy) pada triwulan 111-2020.
Secara triwulanan, perekonomian NTB tumbuh positif 3,01 persen (qtq) pada triwulan 111-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya. Diperkirakan pada triwulan IV 2020, perekonomian akan tumbuh positif pada kisaran 1 persen s.d. 2 persen (yoy) sehingga sepanjang 2020 perekonomian diprakirakan akan tumbuh positif di kisaran 0,2 persen s.d. 0,6 persen (yoy).
Pada tahun 2021, ekonomi diprakirakan tumbuh sebesar 3,8 persen (yoy) s.d. 4,2 persen (yoy). Indikator terjaganya perekonomian NTB juga bisa dilihat dari inflasi NTB pada bulan Oktober 2020 masih di koridor yang baik yaitu 0,51 persen (yoy), lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,50 persen (yoy). Untuk keseluruhan tahun 2020, inflasi diprakirakan akan tumbuh di kisaran 0,4 persen s.d. 0,8 persen. Sedangkan pada tahun 2021, inflasi diprakirakan akan berada di kisaran 3±1 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Heru Saptaji menjelaskan perkembangan tersebut dalam pertemuan tahunan Bank Inddonesia NTB yang berlaangsung Kamis, 3 Desember 2020. Ia menjelaskan Perkembangan Ekonomi Terkini dan Outlook 2021 Provinsi NTB. ” Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah dengan melakukan ekspansi moneter dan akselerasi fiskal dalam bentuk burden sharing,” katanya.
Skema burden sharing ini memungkinkan Bank Indonesia untuk bersama dengan pemerintah memenuhi kebutuhan pembiayaan, terutama untuk kelompok public goods/benefit di mana pembiayaan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak dan non-public goods/benefit untuk pembiayaan UKM/UMKM, korporasi non-UMKM, dan non-public goods lainnya.
Pertumbuhan ekonomi global yang sebelumnya diproyeksikan masih mengalami kontraksi hingga 2021, saat ini diperkirakan akan tumbuh positif menjadi 5, 2 persen (yoy). Di tingkat nasional, arah pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan perbaikan dari kontraksi -5,35 persen (yoy) pada triwulan 11-2020, menjadi -3,49 persen (yoy) pada triwulan 111-2020.
Meski di tengah pandemi, Bank Indonesia NTB terus berinovasi dengan berbagai program strategis dan bersinergi untuk menyongsong optimisme dan mewujudkan NTB Gemilang..
Dalam mewujudkan NTB Gemilang, upaya Bank Indonesia di sepanjang tahun 2020 dapat dikategorikan menjadi 5 area utama. Kelima area tersebut antara lain: Tim Pengendali Inflasi Daerah, Tim Promosi Ekonomi Daerah, Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan UMKM dan Fesyar, Pengembangan Stabilitas Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran serta Digitalisasi di Berbagai Sektor Pembayaran Non Tunai dan Transaksi UMKM, dan Penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mehyebutkan bahwa kondisi ini memberikan optimisme bahwa perekonomian NTB dapat terus bergerak positif. ”Walaupun dalam masa pandemi Covid-19,” ucapnya.(*)