MATARAM – Untuk mengamankan atlet kontingen Pekan Olah Raga Nasional (PN) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di Provinsi Papua, mereka dikawal oleh 20 orang anggota Satuan Brimob Polda NTB. Selain itu, kontingen PON NTB juga membawa serta 20 orang anggota tim kesehatan guna menjaga kemungkinan masalah Covid-19.
Adanya pengawalan polisi dan tim medis tersebut disampaikan oleh Ketua Komita Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB Andy Hadianto dan Ketua Kontingen PON NTB Mori Hanafi dalam keterangan pers di kantornya, Selasa 7 September 2021 siang. ”Pengamanan polisi bersifat terbuka, mengenakan pakaian dinas dan bersenjata lengkap,” kata Mori Hanafi.
Keikut sertaan polisi dalam pengamanan yang dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas Brimob NTB Komisaris Besar Pol Komaruzaman merupakan prosedur keamanan masing-masing yang diminta. ”Pengamanan oleh polisi ini wajib. Dalam jarak dekat dari atlit,” ujarnya.
Andy Hadianto pun mengingatkan anggota kontingen selalu bersama dan waspada hanya keluar meninggalkan pemondokan untuk bertanding saja. ”Ini juga demi siap konsentrasi bertanding,” ucap Andy Hadianto.
Selain itu, selama bertanding, kontingen NTB yang ditargetkan meraih 17 medali emas diminta tetap menjunjung sportivitas, memberikan kepercayaan terhadap wasit yang bertugas tidak melakukan protes. ”Harus memahami situasi di lapangan,” katanya.
Keikutsertaan tim medis NTB juga merupakan kesiagaan jika terjadi Covid-19 terhadap atlit sehingga tidak bisa berlaga dalam cabaang olahraga yang diikutinya.
Keberangkatan mereka lima trip ke empat kota yang berbeda yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, dan Kabupaten Mimika disesuaikan jadwal penyelenggaraan masing – masing cabang olahraga mengingat keterbatasan akomodasi di Papua yaitu mulai 20 September hingga 4 Oktober 2021.
NTB menyertakan 106 orang atlit yang terdiri 66 atlit putra dan 40 atlit putri mengikuti 19 cabang olahraga mulai dari atletik, panjat tebing, tarung derajat, futsal, biliar, tinju, voli pasir, tenis lapangan, karate, selam laut, taekwondo, menembak, kempo, muay thai, gantole, renang, pencak silat, catur dan balap motor.
Andy Hadianto menghitung perolehan medadi berasal dari cabang olahraga atletik antara lain jarak pendek, lompat jauh, lompat jangkit, lari gawang, tolqak peluru, marathon. Lainnya adalah tinju, voli pasir, muaythai, tarung derajat, motor dan menembak. ”Target ini berdasar sport inteligent yang dilakukan,” ujarnya.
Mereka masing – masing yang mampu meraih medali emas sesuai targetnya, diusulkan oleh Kontingen PON NTB mendapatkan apresiasi hadiah berupa uang sebesar Rp 350 juta.(*)