MATARAM – Kepala Dinas Kesehataan Nusa Tenggara Barat dr Lalu Hamzi Fikri menjelaskaan bahwa angka kematian NTB pada periode puncak Omicron saat ini barada pada Level Tingkat 1 atau Sangat Rendah yaitu sebesar 0,34/100.000 penduduk dan dengan CFR sebesar 0,3 persen dari seluruh kematian dari kasus selama tahun 2022. ‘’Sangat kecil apabila dibandingkan dengan CFR Periode Varian Delta tahun lalu yang mencapai 4 persen,’’ katanya melalui pesan instan (WA), sewaktu berada di Bima, Rabu 23 Februari 2022
Prediksi tersebut tentu akan menjadi acuan dalam mempersiapkan respons terhadap peningkatan tersebut antara lain dengan meningkatkan tempat tidur di RS baik ruang isolasi maupun ICU, menjamin ketersedian oksigen, obat antivirus dan obat-obatan.
Menurutnya, upaya percepatan vaksinasi bagi masyarakat risiko Tinggi terus di dorong dengan percepatan-percepatan di tingkat kabupaten/kota. Termasuk upaya Testing Tracing dan Treatment serta tetap menjalankan Prokes ‘’Tetap kita evaluasi indikator level NTB Tetap Tenang dan waspada,’’ ujarnya.
Hingga 22 Februari 2022, penderita Covid-19 bertambah 277 orang dari data sebelumnya sebanyak 34.195 orang. Hari itu yang dinyatakan sembuh sebanyak 517 orang dari sebelumnya 29.641 orang. Penderita yang meninggal dunia sehari kemarin bertambah tiga orang dari sebelumnya 946 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (Dikes NTB) Badarudin mengirimkan data yang mengalami suspek 24.955 orang, dari sejumlah specimen yang diperiksa 770.392 orang dan kasus aktif 3.608 orang. Dalam catatannya tercanntum terjadi peningkatan kasus pada bulan Januari dan Februari 2022. Positif rate 8,20 persen dari target kurang dari 5 persen.
Asisten III Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat Nurhandini Eka Dewi yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat juga menjelaskan melalu pesan instan ( WA), Kalau dilihat perkembangan angka kematian sejalan dengan peningkatan kasus Covid. ‘’Kasus mulai meningkat di minggu ke 4 tahun 2022, mencapai puncak di minggu ke 7,’’ ucapnya, Minggu ini (minggu ke 8) kasus mulai menurun. Kematian mulai muncul di minggu ke 5 sejumlah 4 orang, minggu ke 6 sejumlah 5 orang, minggu ke 7 sejumlah 15 orang, minggu ke 8 (minggu ini 8 orang). ‘’ Bila kasus mulai menurun, kematian diharapkan juga turun,’’ katanya.(*)