MATARAM – Sepekan setelah Idul Fitri, hari ini, Senin 9 Mei 2022, masyarakat Lombok melaksanakan tradisi lebaran Topat (ketupat). Berekreasi ke pantai merupakan salah satu kegiatan dalam tradisi ini.
Untuk mengetahui situasi dan kondisi pengunjung yang berwisata ke pantai saat lebaran topat berlangsung, Kepala Kantor Seach and Resque (SAR) Mataram Nanang Sigit PH melakukan pemantauan melalui udara dengan menggunakan pesawat microlight.”Take off dari Selaparang, menuju wilayah Sekotong, Pantai Cemare, Loang Baloq, Senggigi hingga Kerandangan” kata Nanang, di Mataram.
Rekreasi sewaktu lebaran Topat ini dilakukan setelah melakukan kunjungana ziarah ke makam – makan yang diyakini sebagai pemuka Islam Islam di Lombok. Antara lain makam Batu Layar di selatan Senggigi, makam Loang Baloq di Tanjungkarang, makam Bintaro di Ampenan, makam Makam Keramat Syech Alwi Bagdadi di Pantai Cemare Lembar Kabupaten Lombok Barat
Sebagaimana kebanyakan kepercayaan masyarakat, makam keramat atau makam Wali dan ulama seringkali menjadi lokasi yang dikeramatkan. Jika makam tersebut merupakan makam seorang tokoh terkenal atau berpengaruh, maka akan menjadi tujuan wisata religi.
Salah satunya Loang Baloq dari kata dalam bahasa Sasak Lombok yang berarti Lubang Buaya. Saat ini, setelah dipugar oleh Pemerintah Kota Mataram, destinasi wisata Loang Baloq di Kelurahan Tanjung karang Kecamatan Ampenan masuk satu darri dua desa wisata di Nusa Tenggara Barat yang berhasil masuk nominasi 50 desa Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Loang Baloq ditumbuhi sebuah pohon beringin yang memiliki lubang konon adanya Buaya yang konon kabarnya berumur ratusan tahun. Makam Loang Baloq adalah kawasan pemakaman yang didalamnya terdapat puluhan jasad. Keistimewaan Makam Loang baloq ini adalah tiga makam istimewa yakni makam Maulana Syekh Gaus Aburrazak, Makam Anak Yatim dan Makan Datuk Laut.
Pengamanan lebaran topat yang dilaksanakan oleh Kantor SAR Mataram masih dalam rangkaian kegiatan Siaga SAR Khusus Angkutan Lebaran yang dilaksanakan sejak tanggal 25 April hingga 12 Mei 2022. Beberapa hari sebelumnya setelah perayaan Idul Fitri, Kakansar juga melakukan kegiatan yang sama dengan rute yang berbeda, yaitu seputaran wilayah Senggigi dan Ampenan. Selain itu, ia juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke posko terpadu yang berada di Pelabuhan Lembar.
Nanang Sigit juga mengatakan, hasil pemantauan melalui udara tersebut dijadikan acuan untuk personilnya dalam melaksanakan pengamanan di sepanjang pantai dan laut. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau kondisi membahayakan manusia.
Jika ditemukan keramaian di spot-spot yang dianggap rawan, maka tim SAR Mataram akan diarahkan. ‘’Atau lebih difokuskan di wilayah itu,” ujarnya usai melaksanakan pemantauan.(*)