SUMBAWA – Sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi dari sisi supply ataupun ketersediaan pasokan, Bank Indonesia secara konsisten memperluas pengembangan klaster komoditas pangan unggulan.
Dilaksanakan di Pulau Sumbawa, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) memperluas klaster binaannya khusus untuk komoditas cabai melalui Kelompok Tani Ai Ramena di Desa Buin Baru Kecamatan Buer.
Pada kesempatan ini, BI mengembangkan demplot cabai di Kelompok Tani Ai Ramena melalui penanaman cabai di lahan seluas 1 Hektar (Ha). Dalam pelaksanaannya, ditempuh beberapa tahapan, yaitu: Pertama peningkatan kapasitas kelompok tani melalui berbagai pelatihan seperti pelatihan pertanian organik dan penguatan kelembagaan, penyadaran & perubahan paradigma petani melalui studi tiru; Kedua, pningkatan akses korporasi klelompok tani melalui perluasan akses pasar, baik kepada pedagang besar maupun UMKM lokal; serta ketiga peningkatan akses pembiayaan kepada lembaga keuangan dalam rangka peningkatan akses permodalan.
Kepala KPw BI NTB, Berry Arifsyah Harahap menjelaskan bahwa BI berharap dapat berkontribusi aktif dalam pengendalian inflasi komoditas pangan khususnya komoditas cabai di Pulau Sumbawa dari sisi ketersediaan pasokan. ”Kami berharap inisiasi yang telah dilaksanakan oleh BIdonesia ini dapat direplikasi oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholder lainnya dalam pengembangan komoditas ketahanan pangan di Provinsi NTB khususnya di Pulau Sumbawa,” ujar Berry.
Lebih lanjut, untuk mendukung pengendalian inflasi khususnya strategi ketersediaan pasokan, program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani melalui pengembangan pertanian organik dan optimalisasi pemanfaatan limbah dan kotoran hewan sehingga dapat menekan biaya produksi petani serta peningkatan produktivitas hasil pertanian. Pertanian organik dan pertanian terintegrasi ini juga diharapkan dapat turut berkontribusi pada pengembangan Sustainable Development Goals (SDGs).(*)