Kemiri Lombok Diekspor Ke Jedah

MATARAM – Sejak Senin petang tadi, 13 Januari 2025, satu kontainer Kemiri diberangkatkan ke Jedah. Pelepasan dilakukan di halaman tengah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (BI NTB). Hadir melepas ekspor Kemiri tersebut Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi bersama Kepala Kantor Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap.

Mengawali perjalanan di tahun 2025 dengan pencapaian luar biasa pada tahun 2024 yang menjadi landasan kuat untuk melangkah lebih jauh. Tahun 2024, perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan pertumbuhan yang semakin pesat, didorong oleh lonjakan ekspor yang mencapai US $ 902,18 juta. Dari total tersebut, sekitar 98,32 persen berasal dari ekspor sektor pertambangan dan 1,68 persen, berasal dari ekspor non-tambang. Berdasarkan angka di atas, ekspor non-tambang memiliki potensi yang sangat besar, terutama dalam komoditas pertanian.

Sebagai lembaga yang bertugas menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk mendorong peningkatan ekspor produk unggulan agar lebih dikenal di pasar global. Melalui agenda seremonial pelepasan ekspor produk Kemiri NTB, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB secara resmi telah melepas Kemiri sebagai produk unggulan milik UMKM PT Mujnah Kemiri Lombok yang akan dikirimkan ke Jeddah sebanyak ±20 ton dengan nilai penjualan mencapai Rp795 juta hasil dari business matching dengan Al-Dawilah Trading & Co pada kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 9 – 12 Oktober 2024 lalu di Jakarta.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menjelaskan bahwa agenda pelepasan ekspor ini merupakan hasil dari berbagai upaya bersama, di antaranya:
fasilitasi studi dengan UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan yang telah berhasil melakukan ekspor.
.
Koordinasi dengan calon pembeli luar negeri untuk menentukan standar produk dan kemasan.
Pelatihan peningkatan mutu dan pengolahan kemiri sesuai standar ekspor, dimulai dari perubahan mindset pelaku usaha dari yang sebelumnya menggunakan metode rebus, menjadi jemur sehingga lebih awet untuk pengiriman jarak jauh

Pendampingan dalam legalitas usaha, sertifikasi, perizinan ekspor, hingga pelaksanaan business matching dan pelepasan ekspor hari ini. Dukungan alat/ sarana prasarana produksi dalam rangka peningkatan kapasitas da kualitas produksi. Ke depannya, penjualan produk kemiri juga akan terus diperluas, salah satunya ke negara Jepang dan New Zeland yang diinisiasi dengan rencana pengiriman sebanyak 3 ton pada triwulan I 2025.

Sejalan dengan potensi produksi yang tinggi, didukung komitmen berbagai stakeholders yang kuat, BI NTB telah menambahkan komoditas Kemiri sebagai salah satu komoditas unggulan dalam Presentation Book Triwulan I 2025 yang akan diluncurkan pada bulan Maret 2025” ujar Berry Arifsyah Harahap.

Pemilik PT Mujnah Kemiri Lombok Mujnah, sebelumnya, UMKM miliknya memiliki banyak kendala seperti jumlah produksi dengan jumlah permintaan, listrik, kendala cuaca, dan tidak adanya mekanisme yang baik dalam proses usaha. Namun, dengan dukungan BI, peningkatan pendapatan mulai terlihat karena adanya pengembangan inovasi teknologi secara khusus, seperti adanya alat-alat produksi, pendampingan, dan menjadi jembatan dengan para buyer sehingga mampu meningkatkan efisiensi kerja.

Dukungan dari BI juga mendorong peningkatan pemberdayaan masyarakat sekitar, khususnya dalam mengupayakan peningkatan penghasilan petani kemiri NTB yang terlibat dalam proses produksi usaha kami.

Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi,menyampaikan apresiasinya kepada BI atas inisiasi yang dilakukan dalam mendukung komoditas daerah melalui ekspor kemiri NTB ke Jeddah, Saudi Arabia. Disampaikan bahwa Kemiri menjadi fokus utama dalam pemanfaatan sumber daya alam dengan potensi besar untuk ekspor, termasuk cangkang dan isinya. ‘’Pemerintah mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam Kemiri sebagai investasi jangka panjang, mengingat permintaan pasar yang terus meningkat,’;’ ucapnya.

Keterlibatan BI NTB diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal sehingga membantu pengentasan kemiskinan, stunting, dan membawa NTB menuju visi emas 2045. Selain itu, lahan kosong dan hutan gundul juga perlu didorong untuk ditanami pohon keras seperti kemiri sebagai langkah pelestarian lingkungan dan investasi masa depan. Dengan kata lain, tanaman kemiri juga bisa menyelesaikan masalah lingkungan seperti dampak dari alih fungsi lahan yang kerap terjadi. Pemerintah optimis bahwa dengan kreativitas dan inovasi, potensi besar sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan bersama.” kata Lalu Gita Ariadi

Diharapkan keberhasilan ekspor produk unggulan NTB dapat di perluas dan direplikasi pada komoditas lainnya sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan cadangan devisa, dan kemudian berdampak pada penyerapan tenaga kerja khususnya bagi masyarakat NTB.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *