by

Jazz and Blues Night di Hotel Sheraton Senggigi Beach Resort

SENGGIGI – Puncak dari Music of Senggigi – Sound of Festivity, Sabtu 6 Nopember 2021 malam  Dinas Pariwisata Lombok Barat bekerja sama dengan Hotel Sheraton Senggigi Beach Resort menggelar pentas jazz and blues di tepi pantai.

Ini adalah bagian dari upaya menghidupkan kembali pariwisata di Lombok Barat melalui hotel – hotel di sepanjang kawasan wisata Senggigi. Selama semalam mereka menggelar pentas Suradipa & Friends, Ary Juliant, Pipiet & The Maiqkanes, dan Lombok Blues Community.

General Manager Sheraton Senggigi Beach Resort Tezar Mirza mengungkapkan apresiasi sebesar-besarnya atas usaha dan tujuan besar dari Dinas Pariwisata Lombok Barat dalam rangka membangkitkan kembali industri pariwisata di Senggigi yang telah terpuruk.  ”Event seperti ini dianggap perlu untuk terus menciptakan daya tarik wisatawan,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Ahkam mengatakan ingin menanamkan sikap kebanggaan terhadap pesona Senggigi dan kegiatan yang telah terselenggara sebelumnya. Tidak lupa pula, menekankan harapannya akan peran setiap elemen untuk terus bergotong royong dalam membangun Senggigi ini. ”Kegemuruhan Senggigi di Lombok Barat dan kehadiran event yang telah kita selenggarakan sebelumnya merupakan kebanggaan,”’ ujarnya.

Seorang penonton yang hadir, Diana mengungkapkan kegembiraannya dengan perhelatan kegiatan ini. Menurutnya, event seperti ini merupakan strategi promosi yang baik untuk mengenalkan Senggigi di kalangan yang lebih luas. “Kegiatan ini sangat bagus sekali, apalagi dalam tahap pemulihan pariwisata,” ucapnya.

Semalam, tampil diantara musikus senior di Lombok, seorang siswa kelas 5 SD sebagai peniup terompet, Bintang Pablo Armadhan, usia 11 tahun.  Ia memainkan terompetnya mengiringi penampilan Pipiet & The Maiqkanes.

Bintang Pablo Armadhan adalah keturunan dari Benny Pablo, kakek buyutnya yang merupakan   seorang pemain alat musik tiup ternama Indonesia yang pernah malang melintang di program Chandra Kirana yang disiarkan stasiun TVRI nasional di era 80-90an.

Mengutip Pipiet Tripitaka, ibunya Bintang Pablo Armadhan, semenjak sang kakek buyut sudah tiada, lanjut Pipiet bercerita, di keluarganya belum ada yang meneruskan untuk bermain alat musik tiup. “Makanya sejak 2 tahun lalu saat Bintang umur 9 tahun, saya mulai kenalkan dia dengan terompet sampai sekarang,” katanya.

Tidak hanya pandai meniup terompet, anak kelahiran Bandung Jawa Barat ini juga ternyata mahir memainkan istrumen musik lain seperti drum, gitar hingga olah vocal. Tidak heran dia kerap diundang untuk tampil di sejumlah panggung bergengsi di Lombok untuk mengisi acara.

Sewaktu pentas Senggigi Sunset Jazz tahun 2017, Bintang juga tampil, namun sebagai drummer di band yang bernama 5 Kancing Baju yang semua personelnya anak-anak.

Selain di panggung, Bintang juga kerap tampil untuk mengisi acara di beberpaa stasiun TV lokal seperti TVRI.(*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed