MATARAM – Jatah penonton balap MotoGP 18 – 20 Maret 2022 dikabarkan dikurangi dari semula 100 ribu orang menjadi 60 ribu orang. Pengurangan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Yusron Hadi setelah membaca pemberitaan yang bersumber dari pemerintah.
‘’Pengurangan tersebut juga berarti mengurangi beban ketersediaan akomodasi di Lombok,’’ kata Yusron Hadi, Senin sore 28 Februari 2022.
Menurut perhitungannya, jika dari 60 ribu orang penonton tersebut alokasi penoton lokal Lombok dan Sumbawa sebanyak 20 ribu orang maka berarti harus menyediakan 20 ribu kamar untuk menginapnya 40 ribu orang.
Saat ini, hotel dan vila bungalow termasuk homestay yang tersedia aktif 17 ribu kamar. Semula tersedia sekitar 20 ribu kamar namun sejak terjadinya pandemi Covid-19, yang aktif 17 ribu kamar. Maka diharapkan selisih kekurangannya bisa dipenuhi oleh kapal wisata yang disiapkan Pelni sebagai hotel terapung yang mampu menampung 2.500 orang.
Pemilik Vila Denda di Kota Mataram dan Vila Suku di Selong Belanak Lombok Tengah Donik Hardiani mengatakan 20 kamar keduanya sudah penuh dipesan calon penonton balap MotoGP. ‘’Kami bekerja sama dengan jaringan hotel OYO. Untuk Vila Denda harga kamarnya dijual Rp 1 juta dan Vila Suku Rp 2 juta,’’ ujarnya Senin sore 28 Februari 2022.
Jarak Vila Denda di Kota Mataram ke Sirkuit Mandalika kurang lebih 70 kilometer atau memerlukan waktu tempuh 90 menit. Sedangkan Vila Suku di Selong Belanak yang dikenal memiliki teluk yang indah dan lokasi berselancar sekitar 10 kilometer atau 20 menit perjalanan menggunakan mobil.
Ketua Mandalika Hotel Association Samsul Bahri menyebutkan bahwa secara umum reservasi hotel bintang, villa dan bungalow sudah mencapai 98 persen. ‘’Hanya homestay dan rumah warga masih di posisi 90 persen,’’ ucapnya.
Seperti diberitakan Tempo sebelumnya, Yusron Hadi sebelumnya mendata ketersediaan kamar hotel menjelang kedatangan wisatawan penonton balap MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit yang akan berlangsung selama tiga hari, 18 – 20 Maret 2022 mendatang.
Dari jumlah kamar terdata sebanyak 23.889 ternyata yang siap beroperasi 75 persen karena masih banyak akomodasi yang tutup terdampak pandemi dan juga memerlukan proses perbaikan.(*)
Comment