MATARAM – Seharian ini Rabu 29 Maret 2023 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) Heru Saptaji bersama Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi, serta jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daertah (TPID) Provinsi NTB melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pagesangan dan Pasar Sindu, Kota Mataram untuk memonitor harga kebutuhan pokok khususnya di bulan Ramadhan. Adapun sidak untuk Pasar Kebon Roek dilakukan di sore hari.
Kegiatan sidak ini juga dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari rapat koordinasi TPID Provinsi NTB tahun 2023. Hasil dari sidak tersebut mencatat bahwa secara umum harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar seperti cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras mulai melandai turun. ”Kita akan terus persistence menjaga agar harga komoditas cabai rawit, tomat, serta harga telur ayam ras agar tetap stabil. Bahkan saat ini, harga telur yang berukuran besar sudah kembali normal dikisaran Rp 50.000/tray” kata KPw BI NTB Heru Saptaji.
Sidak pasar kali ini juga dilakukan sekaligus untuk menilai efektivitas dari program Operasi Pasar Stabilitas (OPS) yang digelar KPwBI NTB dalam upaya untuk menekan harga komoditas pangan. Sejak digelar pada bulan Februari lalu, kesigapan TIM OPS menunjukkan hasil yang positif, terbukti dari tingkat harga di pasaran yang terbilang stabil. Adapun TIM OPS dari KPwBI Provinsi NTB hari ini menyediakan komoditas pangan dengan harga terjangkau berupa tomat sejumlah 250 kg dengan harga Rp 9.000/kg, cabai rawit sejumlah 100 kg dengan harga Rp 40.000/kg, dan telur berukuran besar sebanyak 300 tray dengan harga Rp 50.000/tray.
“Untuk memenuhi kebutuhan cabai, kita bekerjasama dengan klaster dari daerah Banyuwangi karena di Lombok sedang mengalami gagal panen yang disebabkan oleh hama dan cuaca ekstrem, sehingga ada keterbatasan pasokan. Bank Indonesia pastinya akan senantiasa bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk memastikan ketersediaan stok dan keterjangkauan harga komoditas guna memberikan kesejahteraan serta kebermanfaatan bagi masyarakat khususnya selama bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri tahun ini,” kata Heru Saptaji.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi menjelaskan bahwa terkait pengendalian inflasi telah menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda). Oleh karena itu, Pemda bersama dengan TPID Provinsi NTB senantiasa bersinergi dengan Bank Indonesia untuk melakukan pemantauan dan koordinasi secara berkelanjutan. “Kami akan terus memonitor, hulu-hilir dari permasalahan harga yang menjadi perhatian pemerintah, ‘’ ujar Gita Ariadi.
Adanya fenomena dari dimajukannya tanggal cuti yang lebih cepat di bulan depan berpengaruh pada arus mudik yang tinggi, sehingga kebutuhan konsumsi juga pasti turut meningkat dan berdampak pada harga di pasaran. Untuk itu, perlu adanya kerjasama dan kebijakan dari pemerintah dan TPID Provinsi NTB dalam menjaga kestabilan harga di pasar,” ujar H. Lalu Gita Ariadi.(*)