MATARAM – Kejuaraan World Super Bike (WSBK) dipastikan berlangsung 8 Nopember 2021. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah memastikan penyelenggaraan WSBK tersebut setelah melihat jadwalnya di Sirkuit Jalanan Mandalika.
Kepastian tersebut disampaikan Zulkieflimansyah sewaktu berbicara dalam rapat Rapat Koordinasi Pembahasan Isu dan Tindak Lanjut Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTB, Rabu 20 Januari 2021. ”Jadwal WSBK sudah dirilis 8 Nopember 2021,” katanya
Selain itu, ia juga memastikan Kejuaraan MotoGP diselenggarakan sesuai jadwal yang direncanakan Nopember 2021. Karenanya, Pemerintah Provinsi NTB terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholders terkait persiapan event MotoGP 2021 di Sirkuit dalam Kawasan Ekonomi Khusus Pariwsata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. ”Persiapan MotoGP masih on the track,” ujarnya. Hadir Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu.
Menurutnya, pemerintah pusat selalu berkoordinasi mengenai persiapan yang telah kami lakukan dalam menghadapi MotoGP. Semua masih dalam rentang waktu yang direncanakan, semua On The Track, sebelum MotoGP akan terlihat.
Pemerintah Provinsi NTB dan Kementrerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) optimis karena Menteri Parekraf Sandiaga Uno sudah memiliki pengalaman di salah satu event dengan Dorna,. Jadi sudah berpengalaman dalam hal negosiasi. ”Dan jadwal superbike sudah keluar pada 8 November dan pastinya jadwal MotoGP juga akan keluar pada bulan tersebut,” ucap Zulkieflimansyah.
Antusias masyarakat menyambut MotoGP semakin besar. Hal ini dilihat dari banyaknya masyarakat yang sudah berinisiatif membangun homestay secara mandiri. Apabila jadwal sudah rilis, pasti akan banyak masyarakat yang ikut serta mempersiapkan homestay maupun geliat pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak bisa dibendung. ”Sehingga dapat dilakukan campaign secara massif baik itu di NTB maupun di seluruh Indonesia,” kata Zulkieflimansyah.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu terus mensinergikan berbagai stakeholder terkait. Beberapa isu yang dibahas dalam rapat koordinasi tersebut, antara lain isu konektivitas udara, konektivitas laut, akses jalan, infrastruktur kesehatan, kebutuhan listrik dan lain sebagainya.
Selain itu, Odo RM Manuhutu meminta agar terus mempromosikan desa wisata, agar masyarakat lokal juga dapat berkunjung disana. “Desa Wisata harus dimanfaatkan, agar geliat wisata dapat terus dirasakan oleh seluruh masyarakat” ujarnya.(*)